-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Renungan sesaat

29 Desember, 2007

Kumpul Kebo, Berzina atas nama Cinta..!!
oleh : Roe Salampessy



Kumpul kebo merupakan istilah masyarakat kita yang dipakai buat mereka (sepasang Insan berlainan jenis) yang tinggal serumah atau sekamar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, namun tidak memiliki ikatan syah perkawinan. Sebuah perbuatan Asusila yang melanggar norma-norma Agama (ISLAM), yang dalam ajaran Islam termasuk perbuatan Zina. Perbuatan yang paling di benci dan di murkai oleh ALLAH SWT.



Fenomena kumpul kebo bukanlah hal baru di zaman sekarang, dia termasuk Produk Asusila tertua dalam sejarah manusia. Banyak Umat-umat terdahulu yang dilaknat Allah SWT karena praktek-praktek Asusila ini. Al'Qur'an banyak bercerita mengenai Fenomena tersebut.


Dizaman sekarang Kumpul Kebo menjadi persolaan klasik yang sulit diberantas, karena keterbukaan dan kebebasan yang telah menjadi trend hidup masyarakat modern. Ironis memang, tapi inilah fakta yang telah terlihat didepan mata kita sehari-hari, banyak kost-kostan atau apartemen-apartemen yang ditinggali oleh pasangan-pasangan berlawanan jenis yang belum memiliki Ikatan Perkawinan secara syah.



Bila dulu, Kumpul Kebo mungkin dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena kuatnya aturan atau norma-norma adat saat itu, maka sekarang Kumpul Kebo sudah dilakukan secara terang-terangan tanpa malu dan perasaan berdosa, tak peduli omongan orang ataupun cibiran masyarakat. Inilah Ego Setan yang telah merasuki diri mereka sehingga lupa akan norma-norma Agama (Baca: islam), dengan Nafsu setan yang telah menguasai hati dan pikiran mereka, akhirnya kemaksiatan Atas nama cinta tak terelakan, berzinah menjadi rutinitas yang berkepanjangan.



Kumpul kebo telah menyeret mereka dalam jurang kemaksiatan, Berzina atas nama Cinta. Apapun alasannya, perbuatan ini merupakan DOSA BESAR yang tidak disukai oleh ALLAH. Cinta dalam hubungan Kumpul Kebo itu hanyalah panah-panah setan yang menusuk dan membutakan hati. Kata-kata rayuan penuh romantis dan belaian-belaian mesra merupakan bisikan Setan yang menghilangkan kesadaran sebagai manusia beragama. Hubungan seperti ini penuh dengan kebohongan dan kemunafikan, Alih-alih atas nama Cinta, justru yang terjadi adalah pemerkosaan terhadap wanita.



Dalam banyak kasus yang terjadi, sebenarnya Wanita-lah yang selalu menjadi korban Kumpul Kebo ini, diiming-imingi Cinta, kesetiaan, ketulusan, dan kasih sayang, hati wanita luluh dan terbuai rayuan gombal. Buat saya, inilah wanita-wanita bodoh yang sungguh memalukan, menyerahkan diri kepada pemerkosa yang pura-pura mengatasnamakan Cinta, apalagi sampai tinggal seatap (serumah), tak dibayangkan berapa kali PEMERKOSAAN dan PERZINAHAN yang terjadi atas nama Cinta..... Naudzubillah.



Catatan ringan ini merupakan teriakan batin saya melihat fenomena yang sungguh menyayat hati, apalagi terjadi didepan mata saya sendiri. Dan sungguh, saya tak mampu berbuat apa-apa selain memohon ampun kepada Allah atas kelemahanku ini.! (ROe)

OPINI

23 Desember, 2007

Tuhan, Apa Agama-Mu.?
oleh : Roe Salampessy

Judul diatas adalah pertanyaan kritis dari seseorang yang penulis temui di atas Kereta api (KA) dalam perjalanan Jakarta-Jogja beberapa waktu lalu, seseorang yang kehilangan keyakinan akan adanya Tuhan dan memilih menjadi seorang Atheis, walaupun di KTP-nya tertulis beragama Islam, namun menurut dia itu hanyalah simbol untuk kelengkapan data-data KTP semata. Mungkin ini pilihan dia sebagai seorang anak manusia, namun penulis  berharap semoga suatu saat nanti ada cahaya yang meluruskan perspektifnya tentang Tuhan dan Agama. Insya Allah....

Sesungguhnya kebutuhan manusia akan Agama merupakan kebutuhan primer atau dasar yang berhubungan erat dengan substansi kehidupan, misteri alam, dan hati nurani yang paling dalam dari manusia itu sendiri. Keyakinan terhadap Agama timbul dari kebutuhan untuk mengetahui dirinya dan hakikat eksistensi alam semesta (makrokosmos) dan sekitarnya yang sering menimbulkan pertanyaan terhadap manusia sepanjang usia keberadaan dia di muka bumi ini. Agama adalah suatu sistem nilai yang di akui dan di yakini kebenarannya oleh pemeluknya dan merupakan jalan menuju keselamatan hidup. oleh karena itu beragama merupakan kebutuhan, maka orang yang tidak beragama adalah orang yang tidak memahami esensi kehidupan itu sendiri.

Dalam sejarah, kita mengetahui begitu banyak Agama atau Aliran kepercayaan yang tumbuh dan berkembang, ada yang masih eksis hingga kini dan ada sebagian yang telah hilang di telan zaman. Pada hakikatnya semua Agama atau aliran kepercayaan di manapun didunia ini mempercayai akan adanya suatu kekuatan Ghaib yang mengatur Alam Semesta, walaupun dengan penafsiran yang berbeda-beda. Agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi) mempersepsikan Pengatur Makrokosmos ini dengan sebutan Tuhan (Allah), sedangkan Agama Hindu menyebutnya "Dewa", sementara Agama Budha menyebutnya "sang hyang widhi". Banyak agama dan aliran-aliran kepercayaan di belahan dunia lain selain yang saya sebut diatas menyebut kekuatan ghaib ini dengan sebutan yang berbeda-beda pula. Bahkan Sejarah zaman purba pun tak lepas dari kepercayaan akan adanya kekuatan Ghaib diluar manusia ini, penyembahan matahari dan pemujaan terhadap roh-roh mengindikasikan hal tersebut. Pada prinsifnya, Manusia dari zaman ke zaman sudah menyadari sepenuhnya akan eksistensi Ketuhanan dan menempatkannya dalam kebutuhan mendasar.

Dengan adanya penafsiran yang berbeda-beda ini, maka eksistensi Tuhan pun mengalami persepsi yang berbeda-beda pula dari beragam sudut pandang yang pada akhirnya menjerumuskan manusia dalam perang persepsi, sehingga tak jarang perang persepsi ini memasuki wilayah kritis yang sangat fatal. Dengan nama Tuhan konflik terbukapun tak dapat di elakan, klaim atas kebenaran Agama akibatnya memicu diskriminasi terhadap Agama lain yang berujung peperangan dan pembelaan diri terhadap ajaran agamanya, sehingga lahirlah panatisme buta, yang mana seringkali memantik api anarkisme para penganut Agama.



Sejarah telah mengabadikan konflik horisontal antar umat beragama ini. sebagai contoh - Perang Salib antar umat Islam dan Kristen adalah peristiwa Fenomenal yang bersejarah, konflik ini telah menyulut pertikaian sepanjang zaman dan efeknya sangat luar biasa, karena terasa hingga kini. Konflik-konflik yang muncul di zaman sekarang merupakan representatif dari peristiwa-peristiwa lalu yang kurang lebihnya memiliki muatan dan motif yang sama. Peristiwa serupa juga bukan hanya terjadi antar umat Islam dan Kristen, namun sejarah juga telah mencatat konflik terbuka antara umat hindu dan Budha disaat pertama kali ajaran Budha di siarkan di tanah India. dan banyak pula peristiwa-peristiwa lainnya yang bila kita runut memiliki motif serupa, yakni atas nama Tuhan, Agama dan Keyakinannya.



Dengan nama Tuhan, Sebuah Agama menyatakan Eksistensinya dan meyakini nilai-nilai serta norma-norma ajarannya. Semua Agama meyakini bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah benar. Lantas apa Agama Tuhan...? inilah pertanyaan kritis yang coba di lontarkan seseorang yang penulis temui di kereta itu. Pertanyaan yang sederhana Bukan.? namun setidaknya bisa memicu perdebatan yang tak akan habis-habisnya. Seandainya semua pemuka Agama di dunia ini berkumpul dan duduk dalam satu Forum diskusi, apa yang terjadi..? tentunya adalah perbedaan pendapat mempertahankan Ego masing-masing.

Sebagai seorang Muslim, tentunya penulis meyakini Allah sebagai Tuhan dan pengatur Makrokosmos, tapi apakah keyakinan penulis bisa diakui oleh orang-orang yang Non Muslim.? Tentu tidak.! karena mereka memiliki keyakinan sendiri. Namun lewat tulisan singkat ini penulis  hendak memberikan sedikit tanggapan atas pertanyaan yang menurut penulis adalah pertanyaan Lucu dan Konyol tentang Apa Agama TUHAN..?


pertama, Bahwa menurut penulis TUHAN tidak beragama, yang berAgama hanyalah Manusia, Tuhan adalah Tuhan bagi semua umat manusia, Alasannya; Seandainya Tuhan beragama, tentunya Agama lain akan dimusnahkan karena melanggar perintahnya.
kedua, Karena penulis beragama Islam, maka informasi tentang Tuhan adalah lewat Al'Qur'an. Dalam surat Al Fatihah, Allah menyebut dirinya Rabbil Alamin (Tuhan Semesta Alam), dari sinilah penulis meyakini bahwa Tuhan adalah milik semua yang ada di alam semesta ini.
Ketiga, Tentang Informasi berikutnya dalam Al'Qur'an Allah menyebut Islam sebagai Agama yang diridhoi (lihat Al'maidah,03). informasi ini menyatakan tentang Islam sebagai Agama yang di Legitimasi langsung oleh Tuhan sebagai Agama yang benar, lurus, dan satu-satunya Jalan menuju kepada-NYA. Dan menegaskan kepada kita semua bahwa Tuhan bukan beragama Islam, namun meridhoi Islam sebagai Agama yang benar. 


Ketiga alasan diatas sudah cukup untuk menjawab pertanyaan orang tersebut dari persepsi penulis yang kebetulan beragama Islam.



Dan terlepas dari ketiga Alasan diatas, Al'qur'an pun mengajarkan kita tentang Toleransi terhadap Agama lainnya (lihat Surah Al-Kafirun). Sehingga rasa saling menghormati dan menghargai sesama manusia itu ada, karena sesungguhnya kita semua (manusia) adalah mahkluk ciptaanNya yang disebarkan di muka bumi ini berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk menjadi KhalifahNya.



Akhirnya, sebagai muslim dengan spirit surah Al'Kafirun marilah kita bangun Dunia ini tanpa kekerasan dan kebencian. Hilangkan Konflik ATAS NAMA TUHAN, sehingga kedamaian yang diimpikan semua Agama bisa terwujud. Semoga Kita semua umat Beragama bisa melihat Sejarah sebagai informasi Edukatif, sehingga pertikaian atas nama Tuhan tidak lagi menjadi momok mengerikan dizaman modern ini. Karena sesungguhnya pertikaian itu hanya  menciptakan kesengsaraan yang berkepanjangan bagi spesies bermoral yang bernama manusia ini.

HOW ABOUT YOU.???? (ROe)

Opini

18 Desember, 2007

DEKADENSI MORAL
Oleh : Roe Salampessy

Beragam Problematika kini tengah dihadapi bangsa kita, mulai dari persolan KKN, Kemiskinan, mutu pendidikan, mafia peradilan, diskriminasi, pengangguran, bencana alam, sampai persolaan moralitas anak bangsa, hingga sederet masalah-masalah kecil lainnya yang tak terlacak indra kita. Semuanya menjadi pemandangan yang ironis ditengah rutinitas masyarakat kita yang terus berdinamika dalam perputaran roda waktu. Ada yang bersikap apatis dan ada sebagian yang peduli, maka jangan heran bila muncul opini-opini permisif ditengah masyarakat kita termasuk persoalan dekadensi moral yang menjadi biang keladi runtuhnya ahklak bangsa.

Dekadensi Moral atau Demoralisasi adalah masalah besar yang menggerogoti tubuh bangsa ini, Ibarat Virus ganas yang dapat menghilangkan kekebalan tubuh. Dia tidak lahir dengan sendirinya, dia ada karena sebuah sebab, lunturnya nilai-nilai Agama dan kurangnya perhatian keluarga menjadi salah satu sebab dari beragam sebab yang ikut menyeret bangsa ini dalam kubangan lumpur kemaksiatan. Gaya hidup hedonisme ala barat teraktualisasi lewat pergaulan sehari-hari tanpa malu dan canggung, sehingga melahirkan generasi-generasi abnormal yang miskin ahklak. Moamar Emka dalam bukunya "Jakarta undercover" mengulas habis sisi lain Kota Jakarta, dan mengajak kita menyusuri lorong-lorong kota, menyaksikan sebuah fanorama Hedonisme yang disajikan kaum kapitalis. Dunia remang-remang, dunia Gemerlap (DUGEM) atau apalah namanya dipenuhi fantasi-fantasi liar ala kaum jahiliah. Sex party, Narkoba, minuman keras dan tarian telanjang menjadi trend dan gaya hidupnya.

Jakarta mungkin hanyalah fotret mini demoralisasi yang terjadi, namun dia merupakan sebuah sketsa yang mewakili sebagian besar kota-kota lain dinegeri ini. Di Kota Jogjakarta Misalnya, Iip Wijayanto dalam penelitiannya mengungkap fakta yang cukup ironis tentang VIRGINITAS kaum hawa (khususnya Mahasiswi), bukunya yang pernah mengundang perdebatan "SEX in The Kost" memuat fresentase Virginitas Mahasisiwi dan menyimpulkan sekitar 97,9 % mahasiswi jogja tidak perawan alias Virginitasnya perlu dipertanyakan?. Terlepas dari objektifitas penelitiannya, bukankah ini sebuah jawaban yang sungguh memprihatinkan!. Fenomena ini bukan cuma ada di kota-kota besar, namun telah merambah ke desa-desa yang notabenenya adalah masyarakat yang masih bersih dari pengaruh modernisasi. free sex atau penggunaan narkoba bukan lagi trend segelintir orang, namun telah menjadi trend masyarakat umum. Narkoba telah masuk jantung-jantung pedesaan, di konsumsi para generasi muda desa, bahkan free sex ala masyarakat desa pun tak kalah sadisnya dengan masyarakat perkotaan.

Generasi muda bangsa ini (tidak semuanya) telah terperangkap dalam lingkaran setan yang bernama kemaksiatan, atas nama pergaulan dan kebebasan mereka rela kehilangan jati diri, dan menghambakan diri kepada kesenangan sesaat, tak peduli efeknya di kemudian hari, sehingga meyeret mereka dalam jurang kehancuran. Inilah DEKADENSI MORAL yang telah mencabik-cabik anak bangsa dengan taring kapitalisme, dan imbas dari semua ini terlihat tragis (angka aborsi meningkat, tingginya angka perceraian, perselingkuhan merajalela, kawin muda, banyak nyawa mati sia-sia karena Narkoba, serta semakin meningkatnya penderita HIV AIDS).

Demoralisasi atau Dekadensi Moral bukanlah hal sepele atau wacana kosong yang tengah diteriakan oleh orang-orang yang peduli akan Moral bangsa ini, sudah banyak fakta didepan mata kita, dia benar-benar ada dan menjadi momok menakutkan bagi eksistensi bangsa kita. Tanpa penaganan serius dari pemerintah, maka jangan pernah salahkan masyarakat atau ormas-ormas yang bertindak arogansi memberantas penyakit ini.

Akhirnya..Lewat tulisan singkat ini, marilah kita bangun bangsa Indonesia dengan Moral dan Ahklak yang bersih dari free sex dan narkoba, yang berorientasi pada kemajuan bangsa. Sehingga eksistensi bangsa kita tetap ada dalam percaturan global, sembari mengintrofeksi diri kita masing-masing. semoga kita adalah pewaris-pewaris bangsa yang dapat menjalankan amanat ibu pertiwi. NO DRUGS AND NO FREE SEX. semoga.(ROE)

DISKUSI

04 Desember, 2007

WANITA dan HARGA SEBUAH KECANTIKAN
oleh : Roe Salampessy


Tulisan ini terinspirasi ketika penulis bersama rekan-rekan sekantor sering ngadain diskusi kecil-kecilan yang tidak formal di sela-sela jam istirahat kantor. Banyak topik yang diperbincangkan, mulai dari persoalan sepele yang bersifat candaan hingga hal-hal serius yang bersifat global. Dari beberapa diskusi kecil ini, kadang muncul opini atau pandangan yang menarik untuk diperdebatkan, salah satunya adalah perspektif kecantikan wanita dari salah seorang teman penulis yang alam berpikirnya terpengaruh oleh presfektif media/bisnis yang cenderung materialistis kapitalis. Dari pandangannya, penulis menangkap kesan yang dalam, bahwa dia merasa tidak percaya diri (PD) dengan benntuk fisiknya serta model pakaian yang dipakainya.

Berbicara kecantikan, sudah barang tentu merujuk pada citra diri kaum hawa secara fisik. Mahkluk Tuhan yang satu ini memang diciptakan dengan banyak daya tarik, sehingga tak jarang banyak kaum Adam (Lelaki) yang terbuai, terpesona, mabuk, dan gelap mata oleh sisi sensulitasnya. Lirikan mata, senyuman, bentuk tubuh, suara, cara berjalan, sampai pada pernak-pernik yang dikenakannya menjadi pemikat yang potensial untuk menaklukan laki-laki. Banyak kisah orang-orang besar yang menjadi contoh ketaklukannya ditangan Wanita, Hitler - Soekarno - Bill Clinton adalah sederet nama-nama yang pernah mengalami skandal ini. Atau mungkin kita sendiri pernah mengalami hal ini dalam kehidupan kita.??????

Dari dulu sampai sekarang, perspektif kecantikan wanita tidak pernah mengalami perubahan yang berarti. kalaupun ada adigium yang mengatakan bahwa " Kecantikan itu relatif " dia hanyalah ungkapan puitis yang terucap dimulut tapi tidak tersimpan dihati, kita seakan-akan sepakat tanpa sadar dengan perspektif kecantikan secara ragawi (fisik). Kenyataannya memang demikian, banyak wanita lebih memilih cantik secara fisik ketimbang cantik non fisik (inner beauty).

Fenomena ini kemudian melahirkan paradigma Materialistis dikalangan kaum hawa (terutama remaja putri). Perspektif kecantikan wanita ini lalu dimanfaatkan kaum kapitalis guna menciptakan sebuah trend baru untuk meraup keuntungan materi melalui industri hiburan dan bisnis alat-alat kecantikan. Ribuan alat kecantikan di produksi dengan berbagai macam bentuk, mulai dari pewarna rambut, pemutih kulit, sampho, pewarna bibir, obat pelangsing tubuh, hingga pernak-pernik dan model pakaian yang seksi (ketat dan terbuka). Dan melalui kapitalisasi industri hiburan, peran media elektronik dan media cetak menjadi virus ganas yang ikut menyeret perilaku kaum hawa yang terdoktrin prespektif kecantikan ala dunia hiburan (entertainment). Iklan atau reklame produk kecantikan diperankan oleh model atau aktris-aktris papan atas yang dalam prespektif media merupakan wanita-wanita cantik tanpa cacat (putih,rambut lurus,mulus,langsing,dll) yang patut di teladani dan diikuti sebagai trendsetter.

Kaum hawa (terutama remaja putri) telah menjadi korban mode dalam perspektif bisnis. Maka tak jarang banyak wanita yang rela dipermak bentuk tubuhnya (wajah dan body) agar terlihat seksi, menarik dan cantik sesuai image mereka terhadap artis-artis yang menjadi trendsetter, banyak juga kaum hawa yang ramai-ramai memutihkan kulitnya atau meluruskan rambutnya agar terlihat ideal sesuai trendsetter. Walaupun kadang kaum hawa mengalami dilematis perspektif yang membuat mereka bingung memilih antara Cantik dan resiko, sebagai contoh operasi hidung atau sedot lemak yang beresiko menghilangkan nyawa. ataupun pemutihan kulit dengan produk2 pemutih kulit yang beresiko merusak kulit.

Demi sebuah kecantikan, banyak wanita yang akhirnya bernasib tragis. Alih-alih ingin tampil seksi dan cantik malah nyawa jadi taruhannya. Kira-kira setahun lalu dunia hiburan Internasional dibuat kaget dengan meninggalnya salah seorang supermodel top dunia asal Brasil yang meninggal dunia gara-gara kekurangan gisi, setelah diselidiki - ternyata sang model sedang menjalani diet untuk menguruskan badan-nya agar terlihat seksi dan cantik. inikah harga sebuah kecantikan.......?????

Masya Allah...Padahal TUHAN menciptakan semua perempuan dengan kecantikan masing-masing, ada kelebihan dan kekurangannya. kaum hawa (terutama remaja putri) tentunya harus bisa berpikir dan tidak mudah terserang penyakit mode, idealnya kaum hawa harus bisa membuang jauh perspektif kecantikan ala bisnis. kecantikan itu milik semua Wanita (gemuk juga cantik, hitam juga cantik, keriting juga cantik) semua wanita cantik....

Akhirnya, marilah kita semua (Pria & wanita) memahami identitas atau citra diri dengan prespektif yang non fisik (innerbeauty), sehingga penghargaan kepada seseorang bukan karena cantik atau ganteng, tapi karena prestasi, pintar, cerdas, dan berahklak mulia. kecantikan tidak dilihat dari lurusnya rambut, putihnya kulit, langsingnya tubuh, tinggi badan, besarnya pinggul, ukuran dada, lebarnya betis, mancungnya hidung dan lainnya. Akan tetapi kecantikan dilihat dari pancaran dasar hati yang membentuk aura fositif. Inilah INNERBEAUTY, kecantikan sebenarnya yang kemilaunya lebih abadi.

Nah, Buat kaum hawa (terutama remaja putri) tak perlu malu dan ragu, SEMUA WANITA dilahirkan cantik, dan menjadi cantik tak perlu tersiksa. Syukurilah Nikmat Tuhan yang ada, Insyah Allah Anda akan tetap cantik dimata TUHAN. (ROE)

* ku dedikasikan buat temanku " percayalah dengan diri sendiri " engkau terlihat cantik dengan kemuliaan ahklak yang telah Allah Anugerahkan.