-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

intermezzo

19 Oktober, 2009

SMS’ku untuk Tu(H)an
^Roe Salampessy^


Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
dan Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (QS.94: 5 - 6)

Ada beban yang sering memberatkan punggungku ketika malam merayap naik menuju larut. Tepatnya dikamar ini, disalah satu sudutnya aku sering kali mengalienasikan diriku sementara dari virus-virus perusak moral diluar sana. Aku sengaja memilih menyendiri dan membiarkan imajinasiku meliar menembus batas dimensi ruang. Aku hanya ingin menyapa Tu(H)an dipenghujung malam lewat SMS-SMS cinta yang sering kali ku kirimkan untukNYA sebagaimana kebiasaanku ketika beban demi beban semakin berat untuk kupikul.

Aku sadar, aku tertidur cukup lama dan sibuk dengan mimpi-mimpi tak bermutu yang kuciptakan sendiri lewat imajinasi dan hayalan2 yang terlampau utopis. Setumpuk mimpi yang akhirnya menjebakku dalam lingkaran setan dan labirin kebodohan, hingga aku tak mampu membedakan baik dan buruk ataupun salah dan benar. Aku seperti terlena dengan realita sosial yang ada disekelilingku. Ya, aku terlalu malas untuk bangun dari tidur panjang ini, bahkan kubiarkan arus realitas disampingku mengalir deras tanpa sanggup aku hindari. Aku kalah, sementara yang lain melaju tanpa bisa dibendung, aku hanya diam ditempat ini, sibuk dengan kehidupan yang tak begitu bermutu, bahkan tak beranjak sedikitpun dari titik nol, titik kebodohan yang membelenggu kinerja otakku untuk berdinamika.

Sejujurnya, Aku pernah mencoba bangkit. Bahkan aku sudah beberapa kali mengirim SMS untuk Tu(h)an agar mengeluarkanku dari penjara kebodohan ini. Tapi yah begitulah, Tu(h)an itu Maha Ghaib, Aku sulit menembus eksistensiNya, aku hanya bisa berprasangka kepadaNya, mungkin Dia sedang menunggu reaksiku dengan SMS yang tak kunjung dibalas itu atau mungkin saja Dia mau mengujiku dengan cobaan dan mengetes kesabaranku ditengah penantian yang tak pasti ini, atau barangkali saja SMS-SMS ku tak sampai padaNya, salah nomorkah? Ah, tak mungkin, bukankah DIA dekat dengan HambaNya, bahkan lebih dekat dari urat nadi hambaNya.

Suatu malam, setelah sekian lama menunggu SMS balasan dari Tu(h)an. Aku mencoba mengirim satu SMS lagi kepadaNYA, satu SMS yang isinya tak jauh berbeda dengan SMS-SMS sebelumnya. Akupun selalu merayuNYA setiap kali mengirim SMS itu dengan mimik muka yang pasrah, bahkan sesekali meneteskan air mata. Aku hanya berharap saat kuterbangun esok pagi nanti sudah tertulis di layar HP’ku “one messages from God”.

Dan hari ini, seperti biasanya wajahku kembali memelas. SMS itu tak kunjung di balas. Ah sudahlah, mungkin belum saatnya SMS-SMS'ku direply oleh Tu(h)an. Biarkan saja, aku akan terus menunggu, karena aku yakin suatu saat nanti, entah itu kapan, Tu(h)an pasti dengan senang hati membalas SMS-SMS'ku yang tak terhitung jumlahnya itu dan mengejutkanku di pagi hari "one new messages from God". Semoga saja...!!!

*kudedikasikan buat siapa saja yang masih lalai, bangkitlah kawan.!!!*

Jakarta - Tebet Dalam