Oase di tengah Sahara
Oleh : Roe Salampessy
* didedikasikan buat pejuang-pejuang keadilanOleh : Roe Salampessy
Menjadi Orang Jujur dinegeri ini adalah sebuah pilihan yang berani dan penuh resiko, ketika kebohongan menjadi virus ketidakadilan dan kemunafikan adalah taring tirani penguasa. Munculah kebohongan dimana-mana, banyak yang bertopeng Idealis namun berwajah pragmatis. Kejujuran dimanipulasi oleh kepintaran mengolah kata-kata dan kecerdikan merubah mimik wajah, banyak yang tertipu oleh empati kepura-puraan dan terbius oleh gombalan murahan. Dan saat kejujuran harus menjadi pilihan, maka intimidasi dan teror adalah harga dari semua itu, sehingga tak jarang ketika suara-suara kejujuran memecah kebisingan, Nyawa adalah taruhannya. Ibarat oase ditengah Sahara yang tandus, sulit menemukan kejujuran itu.
Tentunya kita masih ingat dengan Almarhum Munir, salah satu pejuang HAM negeri ini yang harus terbunuh ketika menyuarakan keadilan. Dia memilih jalan yang penuh resiko berlawanan dengan sebagian elit negeri ini yang lebih suka tunduk dan patuh pada kebohongan. Apa yang dia suarakan harus berakhir diatas ceceran darah. Munir tewas demi sebuah kejujuran. Munir adalah contoh Oase yang berani memancarkan mata airnya ditengah teriknya gurun sahara yang penuh kebohongan dan kemunafikan. Bukan cuma munir yang pernah menerima resiko itu, ada banyak munir-munir lain yang juga senasib dan seperjuangan dengannya, walaupun dengan resiko yang berbeda-beda. Banyak contoh yang pernah terekspos media masa, salah satunya adalah kejujuran beberapa guru yang berani membongkar kecurangan dalam UN 2007 (Ujian Nasional 2007) yang akhirnya membuat mereka dipecat dari profesinya. Satu lagi yang pernah terjadi di negeri ini, Ketika Inu Kencana seorang Dosen IPDN yang berani membongkar kasus kekerasan di IPDN harus menerima resiko pengucilan dari rekan-rekanya. Contoh diatas mungkin sedikit dari sekian banyak penyuara-penyuara keadilan yang harus menerima resiko dalam hidupnya. Saya yakin banyak dari mereka yang akhirnya kehilangan pekerjaan atau jabatan ketika berani mengekspos ketidakadilan dan kebohongan dinegeri ini.
Negeri ini butuh orang-orang yang jujur demi kesejahteraan rakyat banyak. Bukan orang yang pura-pura jujur namun menyimpan bara kebencian, dan bukan orang-orang yang sengaja bersikap adil dan empati demi kepentingan sesaatnya. Negeri ini kelihatan sedang haus keadilan dan dia butuh banyak Oase untuk menjadi penyegar dahaga kafilah-kafilah yang tengah melintasi gurun gersang yang bernama indonesia. Nah.. Bisakah kita menemukan Oase kejujuran ditengah sahara kemunafikan. semoga kita semua menjadi bagian dari anak negeri ini yang peduli dengan ketidakadilan. semoga... (ROE)
Tentunya kita masih ingat dengan Almarhum Munir, salah satu pejuang HAM negeri ini yang harus terbunuh ketika menyuarakan keadilan. Dia memilih jalan yang penuh resiko berlawanan dengan sebagian elit negeri ini yang lebih suka tunduk dan patuh pada kebohongan. Apa yang dia suarakan harus berakhir diatas ceceran darah. Munir tewas demi sebuah kejujuran. Munir adalah contoh Oase yang berani memancarkan mata airnya ditengah teriknya gurun sahara yang penuh kebohongan dan kemunafikan. Bukan cuma munir yang pernah menerima resiko itu, ada banyak munir-munir lain yang juga senasib dan seperjuangan dengannya, walaupun dengan resiko yang berbeda-beda. Banyak contoh yang pernah terekspos media masa, salah satunya adalah kejujuran beberapa guru yang berani membongkar kecurangan dalam UN 2007 (Ujian Nasional 2007) yang akhirnya membuat mereka dipecat dari profesinya. Satu lagi yang pernah terjadi di negeri ini, Ketika Inu Kencana seorang Dosen IPDN yang berani membongkar kasus kekerasan di IPDN harus menerima resiko pengucilan dari rekan-rekanya. Contoh diatas mungkin sedikit dari sekian banyak penyuara-penyuara keadilan yang harus menerima resiko dalam hidupnya. Saya yakin banyak dari mereka yang akhirnya kehilangan pekerjaan atau jabatan ketika berani mengekspos ketidakadilan dan kebohongan dinegeri ini.
Negeri ini butuh orang-orang yang jujur demi kesejahteraan rakyat banyak. Bukan orang yang pura-pura jujur namun menyimpan bara kebencian, dan bukan orang-orang yang sengaja bersikap adil dan empati demi kepentingan sesaatnya. Negeri ini kelihatan sedang haus keadilan dan dia butuh banyak Oase untuk menjadi penyegar dahaga kafilah-kafilah yang tengah melintasi gurun gersang yang bernama indonesia. Nah.. Bisakah kita menemukan Oase kejujuran ditengah sahara kemunafikan. semoga kita semua menjadi bagian dari anak negeri ini yang peduli dengan ketidakadilan. semoga... (ROE)