-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

my story #2

04 Desember, 2011


Humaira (2)

Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, 
sampai kapanpun dia tidak akan menjadi orang yang berani.
 -Ali bin abi thalib-

Humaira hanya melambaikan tangan dari depan pintu kontrakannya, dia membiarkanku berdiri dipintu pagar, mematung seperti orang kebingungan disini. Sesaat kubiarkan diriku larut dengan ucapan-ucapannya tadi, aku tak pernah menyangka dia akan mengucapkan kata-kata dahsyat seperti tadi. Seperti tak percaya dengan kejadian beberapa menit yang lalu itu. Seumur hidup, untuk pertama kalinya seorang wanita berbicara seperti itu padaku. Entahlah!

Aku berusaha tenang, lalu melambaikan tangan kepadanya untuk pamit, kembali ke taksi lalu pulang ke kost. Disepanjang perjalanan, aku hanya diam. Lagunya "Jason Mraz - Lucky" mengalun indah dalam taksi menambah suasana galau yang tak seperti biasanya. Aku masih tak percaya, benar-benar tak percaya dan tidak menyangka Humaira akan mengucapkan kata-kata itu! Ya, kata-kata yang diucapkannya untuk seorang lelaki asing yang baru ditemuinya tiga kali. Dia bahkan belum mengenalku, belum mengetahui latar belakang kehidupanku, keluargaku, pergaulanku, atau ahklakku sebagai seorang lelaki muslim. Aku sebenarnya terlalu baru untuknya, benar-benar baru untuknya, seorang lelaki asing yang baru ditemuinya di kereta api enam bulan lalu! Dan secepat itukah dia mengucapkan kata-kata tadi? Ah sudahlah, lupakan saja! Aku tak mau memikirkannya, biarlah waktu yang mejawabnya nanti. Dan seandainya Allah berkehendak menyatukan kami, maka jalan itu sudah pasti dimudahkanNya untuk kami lalui nanti.
***

Setiba dikost, aku mengabari Humaira. Menelepon dia sebentar untuk mengucapkan terima kasih karena sudah mau menemaniku menghadiri acara pernikahan tadi. Aku sengaja tak menanyakan peristiwa didepan pintu pagar kontrakannya tadi, selain takut menyingung perasaannya, aku juga berpikir ada waktu yang tepat untuk mendiskusikan dengannya nanti.

Setelah malam itu, kami bersahabat seperti biasanya, kami tetap saling mengabari lewat SMS, terkadang juga saling menelepon sekedar bercerita. Bagi aku, dia adalah sahabat dalam cinta dan ukhuwah, sahabat yang saling mengingatkan bila aku lalai terhadap kewajiban-kewajibanku sebagai mukmin.
***

Dan...

Empat belas hari setelah pertemuan terakhir kami malam itu, dia menelepon mengajakku bertemu lagi. Katanya, "ada sesuatu yang mau diberikannya kepadaku". Kami pun membuat janji untuk bertemu dan makan malam disebuah restoran disekitar Tugu Pancoran - besok selepas ba'da isya.

Dan besoknya.... Aku datang lebih awal ke restoran dan memesani meja buat kami. Tak lama kemudian Humaira datang. Hmmm, Humaira benar-benar mempesona malam itu, dia mengenakan jalabiyah berwarna ungu dipadu rok hitam memanjang, sungguh muslimah penampilannya dengan lesung pipinya yang selalu merona kemerah-merahan. Aku seperti tersihir dengan keanggunan dia malam itu, indah benar mahkluk Tuhan yang satu ini.

Aku mempersilahkan Humaira duduk, lalu memesani makanan untuk kami berdua. Waktu kami memang tak banyak malam itu, ada urusan masing-masing yang harus kami selesaikan, jadi kami tidak banyak bercerita, hanya sekedar melepas kangen setelah dua minggu tak bertemu. Sambil menyantap makanan, kami lebih banyak diam, sibuk dengan makanan masing-masing. Entahlah, Humaira malam itu agak pendiam tidak seperti biasanya, aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya. Sesekali, Humaira hanya melemparkan senyum untukku, lalu kembali menyantap makanannya. Sungguh, mahkluk Tuhan satu ini benar-benar membuatku salah tingkah dihadapannya.

Makan malam kami jadinya seperti konser sunyi, mungkin seperti dua baris ombak yang sampai ke pesisir pantai dengan pelan tanpa memecah kumpulan pasir, lautanpun tampak teduh dan sunyi. Dipesisir itu, seperti hanya ada suara-suara lirih meretas dalam keheningan dari sang pemetik harpa yang memetik dawainya dengan penuh rahasia, menusuk jiwa kami berdua dalam pantomim yang resah. Ah, benar-benar malam yang sunyi. Hanya terdengar bunyi sendok yang beradu dengan piring dan bunyi minuman yang kami seruput.

Satu jam kami melakoni adegan pantomim "konser sunyi tanpa bicara" itu. Entahlah, mungkin ada sesuatu yang ingin disampaikan Humaira kepadaku tapi dia tak berani mengucapkannya. Aku bisa merasakan seraut wajah cemas dibalik senyumannya untukku. Aku pun lebih memilih diam dan tak ingin banyak bertanya, biarlah rahasia diamnya Humaira tenggelam bersama kesunyian yang tengah membekap kami berdua malam itu.

***

Sebelum berpisah dari makan malam yang aneh itu, Humaira memberikan aku satu bingkisan kecil yang tipis. Katanya, ini adalah sesuatu yang dia janjikan ditelepon kemarin. Dia sempat berpesan "bungkusan itu jangan di buka dulu sebelum tiba dikost". Humaira lalu pamit, menumpangi taksi dan pulang ke kontrakannya. Aku lagi-lagi hanya mematung memandangi taksi yang ditumpanginya menghilang diantara kemacetan jakarta malam itu.

***

Aku membuka bingkisan hadiah dari Humaira setiba dikost, ternyata dia menghadiahi aku sebuah buku. Hmm... Humaira seperti tahu saja kesukaanku membaca buku, padahal sebelumnya aku belum sempat bercerita banyak tentang kesukaanku dan hobiku membaca. Senang sekali diriku dengan hadiah ini, selain karena hadiahnya adalah kejutan, sudah lama sekali aku ingin membeli buku ini tapi tak pernah kesampaian. "Terima kasih Humaira".

Ada satu hal lain lagi selain hadiah bukunya yang sempat membuatku melongo malam itu, ternyata ada secarik kertas yang dia sisipkan di buku itu untukku yang bertuliskan sebait kalimat "Untuk sahabatku dalam cinta, lelaki asing yang sudah membuatku merasa hidup kembali, terima kasih untuk kehadiranmu, terima kasih untuk semuanya, aku mencintaimu, see you next time". Lagi-lagi aku dibuat tak percaya dan bertanya-tanya apa maksud dari sebait kalimat Humaira ini? Sebait kalimat yang dia tutup dengan "see you next time".

Ya Allah, siapa wanita ini?, begitu misteriusnya takdirMu, hingga aku tak sanggup mengurainya, Engkau hadirkan dia tanpa pernah kuminta dalam doa-doaku.
**

Besoknya, setelah pertemuan kami malam itu. Humaira mengirim satu SMS kepadaku, dia mau pamit untuk pergi ke Bali, ada sedikit urusan disana yang berhubungan dengan tesisnya. Aku membalas SMS itu dengan menyuruhnya hati-hati di perjalanan dan segera kembali bila urusannya sudah selesai.

Dan, entah kenapa hari ini aku cemas sekali.....!!!

Sudah 3 minggu aku kehilangan kabarnya, Sudah 3 minggu juga dia berada di Bali. Teleponnya sampai saat ini tak bisa dihubungi dan SMS-SMS dariku pending semua. Ya Allah, Semoga Humaira baik-baik saja disana, dan kembali ke jakarta dengan selamat. Aku Berdoa untuknya dari sini.!

Bersambung...

Baca juga :
Humaira #1
Humaira #3


59 KOMENTAR:

Nurmayanti Zain mengatakan...

roeeeeeeeeeee
ini seriuskah???
Ya Allah...

<(-_-") cepatlah lanjutkan cerita ini..

aku gemes sekali..

awas saja kalau ini hanya bergerak di imajinasimu~ ugh.. gak rela ^^ ini terlalu bagus untuk sebuah mimpi..

barakallahu fiik :)
semoga cepat ada kabarnya

Syam Matahari mengatakan...

Asiikkk... ayo ditunggu lanjutan kisahnya. hihi, seru. kalau liat status2 di fesbuk sepertinya ini bukan tulisan imajinasi lagi, tapi lebih pada curhat pribadi.

kalau dia Memang jodohmu semoga dimudahkan dan dipercepat jalannya yah bang.

Irma Devi Santika mengatakan...

akhirnya baca lagi lanjutan cerita ttg Humairah.. penasaran deh jadinya bang.
semoga berjodoh dan Allah memuluskan jalan yg penuh rahasia ini. terkadang hidup itu memang penuh dengan kejutan :)

hiddenroof mengatakan...

semoga beruntung :)

ROe Salampessy mengatakan...

:: Nurmayanti Z :
hehehe.. setiap ada kesempatan akan saya lanjutkan.! saya bingung mau balas komentmu gimna. hihihihi.


::CHAMM::
bulan desember bulan gelisah chaam, hahahaha...
setiap orang punya jodoh, jd mari kita tenang saja, don't be afraid. :)


::irma::
hehehe.. jangan penasaran neng, nikmati saja jalan ceritanya. :)hihihi...
semoga ya Allah.
hidup'ku memang banyak kejutan, apalagi di 2011 ini. hehe..
kalo gak percaya tanya sama neng hiddenroof yang koment di bawahmu. hehehe...

:: HiddenRoof ::
semoga neng afv.
apa kabar nih?

Ila Rizky mengatakan...

Nunggu lanjutan kisahnya :D

Bunda sylaa mengatakan...

salam buat humairah nya kakROe

ROe Salampessy mengatakan...

:: ila ::
sudah the end ade ila.. hahahahaha.


:: mbak atma ::
HP nya gak bisa dihubungi. hiks hiks hiks.. :P

Riu is me mengatakan...

Jangan lama-lama lanjutannya ya... ntar malah kelupaan nih gmimana ceritanya. coalnya udah keasyikan dgn ceritanya, masa tega sih membuat penasaran pembacanya. :)

ROe Salampessy mengatakan...

:: RIU ::
hehehe.. gak kelupaan mas bro. insyaAllah. :)

nikmati saja ceracau ini.. :D

Phuji Astuty Lipi mengatakan...

huahhh mantap banget nih cerita bang Roe...bikin hati cenat cenut bacanya...suka suka...rentetan katanya itu lho..'sesuatu banget' aku tunggu lanjutannya bang...

Andro Bhaskara mengatakan...

wah.. ceritanya berlanjut lagi nih.. dan sepertinya saya khawatir dengan kelanjutannya.. Semoga Humaira baik2 saja.. :)

Anonim mengatakan...

berkomentar dengan diam

^__^

ROe Salampessy mengatakan...

:: Phuji Astuty Lipi::
hehehe... alhamdulillah sesuatu banget mbak. :)
yang baca cenat cenut, apalagi yg nulis yah? lbh cenat cenut. hohohoho..
makasih mbak komentnya. :)


::kang Andro ::
iya kang, ini lanjutannya.
insyaAllah tak ada apa2, berprasangka baik sama Allah saja. :)


:d'anonim::
Membalas komentarmu juga denga diam. ^__^
btw, bagus tuh potingan Diam'nya. hehe

Ujang Arnas mengatakan...

Waw.
sepertinya Memang cocok lagu jason Mraz-Lucky itu menemani saya membaca tulisan ini.

Ya sama seperti kata-kata mbak maya di atas :)
Ini terlalu indah.
Semoga semuanya baik-baik saja dan Allah meridohi kalian..

Saya berharap juga bisa bertemu Humaira yang lain :") biarpun tak sama persis.
Doaku selalu menyertai kalian bang...

ROe Salampessy mengatakan...

:: uchank ::
hehehe.. lagunya Jason Mraz memang dahsyat chank. :D

aamiin semoga baik2 saja. thanks untuk sepenggal doanya. :)

ayo anak muda... kalau sudah temukan tulang rusuknya, saran saya, tak perlu lama. penyesalan biasanya dibelakang. hehehe.

Yudhi Khairi mengatakan...

Kayanya Humaira bakalan berpindah ke lain hati bang Roe, bersama seseorang di Bali sana, wkwkwkwkwk

Dan sepertinya Humaira akan mengganti namanya menjadi I Putu Gede Humaira, hahaha..

Semoga dikau baik-baik saja Humaira :D

ROe Salampessy mengatakan...

:: YUDHI ::
hahahaha... jangan sampe lah.

wkwkwkwkwkwkwk..... ngakak gw baca koment ini.. :))

aamiin.. untung masih ada doa diakhir komentnya.. thanks. hehehe

Anonim mengatakan...

makin penasaran nih setelah membaca part 1 dan 2. di tunggu kejutannya lagi ya...

btw bukunya ko ga di sebutin ya apa judulnya.

ROe Salampessy mengatakan...

:: sobat bercahaya a.k.a Baha andes ::

hehehe.. dilarang penasaran mas bro. :)

bukunya sedang dicetak. liat judul dan covernya di twitter gw ajah. sdh ku jadiin avatar :)

fuhrer banditz mengatakan...

sa su bosan baca tulisan kayak gini.. saya hanya mau lihat realisasinya! biar saya pakai batik dan datang pada hari kebahagiaan itu bro... wuakakakakakakakakkakakaka

ROe Salampessy mengatakan...

:pace Agung:

wkwkwkkwkw.... sesama sang pencari, mari saling mendoakan. #gubrak.

fuhrer banditz mengatakan...

wuakakakakakakka....

Ikbal Rizki mengatakan...

Ummm....penasarann dengan kelanjutannya omm..

semoga ending dari cerita humaira ini bahagia...hoho

ceritanya mengalir begitu saja... jangan-jangan bukan fiksi ni..kisah nyatakah??? :o

Unknown mengatakan...

Huamira berangkat dalam rasa yang indah, mengharapkan sesuatu yang indah juga (mungkin darimu mas? ) hehehe, semoga cepet ada kabar dari Humaira yaa

ROe Salampessy mengatakan...

:: pace agung ::
wkwkwkwk..sialan lu. :P


::Ikbal rizky::
hehehe.. nikmati saja ceracau ini. :P
fiksi atau non fiksi tergantung sudut pandangmu, saya hanya meracau. hohoho..


::bunda @yankmira::
hmm... coment yang menghibur. hehe..
semoga bunda. :)

Si Belo mengatakan...

Semoga kakak ipar di Bali bae2 sajaa.. Aamiin...

abang Roe, bikin beta penasaran sampee...-__-

ROe Salampessy mengatakan...

:: ade naya ::
aamiin.
semoga.! :)
hehehehe.. jang penasaran, iko alur cerita saja ade naya keren dari kalibata. :P

Kopiah Putih mengatakan...

Sangat Indah!
Judul buku yang dikasih humaira apa mas?

Terus saya suka bahasa "konser sunyi tanpa bicara", baru kali ini tau itu. Karena yang saya tahu konser itu pasti rame! Hehehe..

Ujang Arnas mengatakan...

Hahhaa masa iyah mas?
saya juga maunya gitu.
kayaknya saya udah nemu..
tapi rasanya saya blm pantas saat ini...entah kenapa masih mikirin soal mapan dulu baru married.
biarpun saya pernah baca bukunya Ippho santaso.
tapi... ah gak tau deh kang...

ROe Salampessy mengatakan...

:: KP ::
Alhamdulillah, sesuatu banget ya dibilang indah. hehe.. #syahrini.com

buku nomor 7 di PR aku yang di postingan sebelumnya. hahahaha....

cihuy..."konser sunyi tanpa bicara" itu menghadirkan pantomim resah kawan. hehe..



:: UCHANK ::
serius, kaga bohong ane.
menyesal nanti kalo umur semakin menanjak naik. ane bilang gini karena pengalaman. dulu berpikir seperti ente, justru setelah mapan malah berat. ada saja problemnya.! jangan takut menikah muda. BUku ippho santoso itu seperti cambuk sebenarnya, setelah saya baca bukunya dia, baru nyadar kesalahan saya 4 tahun lalu. sadarnya telat. hahahaha. apalagi baca bukunya "Salim A fillah" yang gue never die - makin nyesal dah.. hahahaha.!
makanya saya bilang ojo telat2 kang mas, serius... saya sarankan kalo sdh ada humairanya, ojo lama2.. ntar diambil orang loh. hehe..

cheracau mengatakan...

sudah ad kabarkah abg? semoga caca baik2 saja :)

ROe Salampessy mengatakan...

:: PURPLE ::
Ada Allah yang menjaganya. i believe. :) hehe..

Ila Rizky mengatakan...

Semoga ada kabar lagi ya, kak Roe. hehe... biar ceritanya berlanjut :D

Niken mengatakan...

ayo segera dilanjutin ceritanya abang, aku fenasyaraaaaan >.<

amaq aziz mengatakan...

dulu punya tetangga humairo, dapet buku dari dia. moga kalo udah selese cerita ini en jadi novel, saya kirimin bukunya. #ngarep

ROe Salampessy mengatakan...

:: Ila::
hehehe... lanjut terus sampai jadi novel nanti. :) hehe..


::Niken ::
hehehe...


::Rusydi ::
hohohohoho.. boleh boleh, ntar kl jadi novel aku kirim deh. hehehe

Armae mengatakan...

mas Roe,. nyasar kesini dari blognya mas Andy, dan langsung baca dua episode Humaira. aku sukaaakk bangettt sama ceritanya. sampe terharu.. huu huuu..

salam kenal yaa.. :)

ROe Salampessy mengatakan...

:: Armae ::

hehehe.. terima kasih nyasarnya. :)
terima kasih juga dah baca dua episodenya. hehe... :)
terima kasih juga sdh suka bacanya. hehe...

salam kenal kembali. terma kasih mampirnya ke sini.. salam buat kang andy lah. hehehe..

Kopiah Putih mengatakan...

Hahaha...
Pantonim resah..
Ada2 aja om ini..

auraman mengatakan...

Ini kisah nyata ya mas, saya doakan yang terbaik buat mas dan dimudahkan segala urusannya dan segera ada kabar dari humaira.

Budhi Insan mengatakan...

"Untuk sahabatku dalam cinta, lelaki asing yang sudah membuatku merasa hidup kembali, terima kasih untuk kehadiranmu, terima kasih untuk semuanya, aku mencintaimu, see you next time"

Gak bisa ngebayangin ketika Bang Roe pas lagi baca tulisan itu, pasti bengong kaya sapi ompong kesambet sundel bolong.... wkwkwkwkwk....

Bang ROe Salampessy....
Dirimu sangat menyebalkan krn telah sukses membuat orang2 penasaran lagi

Anonim mengatakan...

wah mantap tuh kang klo udah mau di cetak.

Kopiah Putih mengatakan...

Om....KP hadir lagi untuk cari makan.

Adakah sebungkus nasi yang bisa KP makan?

Hehehe

Chadiza Chamalza Majid Mukadar mengatakan...

saya pembaca pemula :)

semoga hape himairah tidak dijambret. atau buru-buru suruh dia beli hape biar berlanjut ini kisah. sms nya ga pending :D

gaya baca ini cerita, suara harus di besek besekin biar serak serak becek.. mendayu seperi bunyi harpa rusak trus kaku kayak pantomim yang bisu tapi teteeeepp aja geraak kayak hati bang roe yang jingkrak jingkrak tiap ketemu humairah :)

buruan dilanjutin

17Nima mengatakan...

semoga humaira bisa dihubungi lagi....supaya saya tidak rindu dgn cerita2 lanjutannya...

Arif Chasan mengatakan...

loooh?
cerbung ya? :O

Arif Chasan mengatakan...

balik lagiii.. buat follow... XD

ROe Salampessy mengatakan...

:: auraman ::
hehehe... nyata gak nyata tergantung sudut pandang pembaca saja. hehe..
aamiin..


::kopiah putih ::
hehehehe... pantomim resah itu yah konser sunyi. :)


:: kang insan robbani::
wkwkwkwkwk.... jangan dibayangin kang. :P
hahahaha.... asikkk, kalo kang insan ikut penasaran. :P

ROe Salampessy mengatakan...

:: KP ::
hehehehe... om juga lapar nih, nyari dilapak lain saja anak muda. hahaha


::Nima hyndasome::
semoga yah, semoga segera ada kabarnya. :) tunggu cerita lanjutannya ajah yah neng. hehe..

:: arif Chasan::
loohhh.. iya anak muda, ini cerBUng.. jd tunggu cerita selanjutnya. :)
sudah aku follow back yah mas bro. thanks..

ROe Salampessy mengatakan...

:: chadiza Chamalza Majid Mukadar::
sebelum balas koment, mau bilang "itu nama panjang sekali ade. hehehehe..

HP-nya sudah ade telan to. sampe humaira seng ada kabar. ahahaha..

iyap, insyaALlah segera dilanjutin. :)

Yulia Rahmawati mengatakan...

Gosh, ini tuh beneran ya?
Indah banget ceritanya :)
saya sekarang sedang sedih, laki-laki yang saya ceritain yang pernah memanggil saya humaira, udah enggak bersama saya lagi.heheh. dia lebih memilih berteman sama saya. duh, malah curhat.
iya saya datang ke on|off ID, dan yah kali aja ketemu sama mas ini :)

Kopiah Putih mengatakan...

Masih belum ada yang bau ya mas, ditahun baru ini?
Selamat tahun baru ya mas,.
Semoga tambah sukses..

Rifaah mengatakan...

Nice post! :)

Yuk, order Jeda Sejenak (Sebuah kumpulan esai dan puisi renungan) karya admin Rumah Sajak. Khusus buat followers, cukup 35rb (blm ongkir) saja, plus ttd penulisnya! Berminat? Hubungi diena_rifaah@yahoo.com. Makasih ya.. ^_^

Leadership Developmant Training mengatakan...

kunjungan gan .,.
bagi" motivasi
Saat kamu menemui batu sandungan janganlah kamu ptus asa,
karena semua itu pasti akan ada solusinya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,

Leadership Developmant Training mengatakan...

kunjungan gan .,.
bagi" motivasi
kesuksesan tidak akan mendatangi anda, kecuali anda mengejarnya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,

Jejak Sang Musafir mengatakan...

posting lanjutannya dong mas bro hehehe, salam kenal :D

mampir yah ke mampir ya ke blog ku di http://coretantanpatitik.wordpress.com/

astri mengatakan...

ahhh penasaran kelanjutannya :)

Unknown mengatakan...

lanjutannya kapan? ??
romantika dalam kesunyian, wiihhhh merinding juga bacanya, ayo lanjutkan lagi ^^d