-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kata hati

28 Juni, 2008

MIMPI surah Ali Imran ayat 88.

Kata orang mimpi adalah bunga Tidur, namun mimpi yang saya alami 3 hari lalu mungkin adalah sebuah peringatan atau teguran keras dari Maha Besar Allah buat saya pribadi. Jujur saya bingung dengan mimpi itu. Dalam mimpi itu saya menyaksikan perbuatan orang-orang disekitar saya sedang melakukan Ritual adat dengan menggunakan bacaan-bacaan Al’Quran, namun yang anehnya dalam ritual itu mereka menyebut nama-nama leluhur mereka sebagai pelindung dan sebagai pengabul doa mereka, intinya mereka meminta selain Allah SWT namun menggunakan bacaan Al’Quran yang sedikit dimodifikasikan dengan mantera-mantera adat.

Mimpi itu terus berlanjut, ketika saya menyaksikan sebagian orang juga melaukan ritual ibadah di Masjid, namun bershalawat dengan tidak menyebut nama Nabi Muhammad SAW, entah siapa yang mereka sebut, saya lupa namanya, tapi samar-samar suara itu menyebut nama Ahmadiyah (salah satu sekte dalam Islam yang baru-baru ini mendapat Fatwa SESAT dari MUI). Mereka mengajak saya untuk sama-sama melakukan ritual itu. Namun yang anehnya, saya mendengar suara bisikan entah dari siapa, suara itu sangat pelan namun tegas. Berbisik ditelingaku “ROE Jangan mengikuti ritual itu, bacalah Al’Quran surah Ali Imran ayat 88, bacalah dan jangan mengikuti mereka". Seketika itu juga saya terbangun dengan nafas yang ngos-ngosan. Karena masih dalam keadaan ngantuk, saya mengambil HP dan mencatat Surah Ali Imran ayat 88 di HP saya. Kemudian melanjutkan tidur. Alhamdulillah mimpi itu gak berlanjut.

Selesai shalat subuh, saya sungguh penasaran dengan Mimpi itu. Karena saya tidak memiliki Al’Quran terjemahan, maka keingintahuan saya tentang arti surah Ali Imran ayat 88 itu terpaksa tertunda. Paginya saya bekerja seperti biasa, dan baru pulang sore harinya. Dengan rasa penasaran yang masih menghantui pikiran, selepas shalat Mahgrib saya meminjam Al’quran terjemahan dari teman kost.

Demi Allah, saya benar-benar terdiam kaku ketika membaca arti Surah Ali Imran Ayat 88 ini. “mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh, (QS. 3:88)”. Seketika itu juga rasa penasaran itu terkuak, jujur saja saya sempat menangis membaca ayat ini berulang-ulang. Didalam ayat itu ada kata-kata “mereka” , saya takut dan benar-benar takut termasuk dalam kategori “mereka” yang telah Allah singgung pada ayat diatas.

Namun ketika saya membaca ayat-ayat lain sebelumnya dari surah Ali Imran ayat 88 ini yang artinya kurang lebih seperti dibawah ini:

Ayat 2:
Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. (QS. 3:2)

Ayat 83:
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan. (QS. 3:83)

Ayat 84:
Katakanlah:"Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri". (QS. 3:84)

Ayat 85:
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. 3:85)

Ayat 86:
Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. (QS. 3:86)

Ayat 87:
Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya, (QS. 3:87)

ayat 89:
kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan . Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:89)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat lain yang tidak saya tulis, surah Ali imran ini berjumlah 200 ayat. jujur Saya hanya berdoa dan benar-benar pasrah kepada Allah agar tak termasuk dari “mereka” yang Allah singgung dari ayat-ayat diatas.

Ya Allah Ya Rabbku, engkau adalah Tuhanku, tidak ada yang berhak disembah selain Engkau. Dan hanya kepadaMU hamba akan kembali. Terima kasih ya Allah untuk semua Nikmat Islam yang telah Engkau Anugerahkan kepada hamba. saya bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

Untuk kawan-kawan bloger yang mungkin bisa mengartikan mimpi saya ini, dengan senang hati saya menunggu jawabannya. Karena bisa jadi ada arti lain. Waullahualam bishawab (roe)

Sebuah Catatan

23 Juni, 2008

JAKARTA, Dari sudut pandang Saya
(Sebuah Catatan pinggir, jakarta in Memories)
^
Roe Salampessy^



Sebelum memulai tulisan singkat ini, saya mau mengucapkan selamat hari jadi kota Jakarta yang ke 481 tahun. Semoga Jakarta bisa berbenah diri dan menjadi teladan bagi kota-kota lainnya di Indonesia. Amieeeen.

Terkejut, kaget, prihatin, miris, heran, dan takjub, itulah yang saya rasakan ketika pertama kali menginjakan kaki di kota ini (Jakarta) beberapa waktu lalu. Kota yang dalam tuturan sejarah bernama Batavia ini seakan menjadi sketsa mini Indonesia dalam skala mikro. Bagaimana tidak, di kota inilah beragam etnis, suku, budaya dan Agama dari seluruh Nusantara menetap dan beriteraksi satu sama lainnya.

Kota yang menurut orang desa adalah sumber penghidupan untuk merubah nasibnya, dikota inilah ribuan kaum urban berdatangan tiap tahunnya mencoba mencari rezeki dan menatap masa depannya. Walaupun ternyata kemudian ada yang menjadi pemenang ataupun pecundang.

Kota yang juga menurut generasi muda (terutama anak remaja) adalah barometer mode dan icon gaul anak muda Indonesia. Lebih tepatnya kota ini adalah trendsetter pergaulan anak muda Indonesia, Anda akan terkesan tidak gaul atau kolot apabila nilai-nilai Jakarta tak melekat dalam pergaulan sehari-hari, yang dalam bahasa mas Tukul Arwana (empat mata) disebut WONG NDESO atau KATROK.

Jakarta, kota yang menurut pandangan saya pribadi adalah kota terunik yang pernah saya tempati. Keunikannya bukan pada tata ruang kota atau struktur kotanya, namun pada kehidupan masyarakatnya yang seakan tanpa sadar terbagi dalam sekat-sekat kelas sosial dan primodialsme yang terlihat semakin akut bak bumi dan langit. Saya terkejut dan kaget ketika melihat emperan toko-toko dipenuhi anak-anak jalanan yang tengah tertidur pulas, rumah-rumah mungil dari gardus atau sisa-sisa bahan bangunan yang selama ini hanya bisa saya saksikan melalui layar kaca terlihat jelas dimata saya sepanjang rel kereta api dan kolong-kolong jembatan. Luar biasa kota ini, pemandangan yang cukup menakjubkan buat saya. Bagaimana tidak, ditempat saya dulu pemandangan ini tak pernah terlihat. Kalaupun ada, mungkin hanya segelintir orang yang benar-benar tak memiliki sanak saudara.

Satu hal lagi yang buat saya terheran-heran. Jakarta benar-benar macet, kemacetan yang belum pernah saya rasakan ditempat lain, di kota ini lima kilometer bisa setara dengan satu jam perjalanan. Bisa dibayangkan berapa lama waktu yang kita habiskan diperjalanan ketika menempuh perjalaan sekitar 15 KM. Sampai-sampai ada yang berkelakar “kalo gak macet yah bukan Jakarta namanya”.

Waktu di sini benar-benar berharga, terlambat sedikit saja akibatnya fatal. Ini terbukti dengan semboyan para pengemis yang saya temui dibeberapa perempatan lampu merah atau di atas Kereta Api Listrik (KRL). Katanya sih “kalo terlambat dikit aja, rezeki kita sudah diambil ama pengemis lain”. Sekali lagi luar biasa kota ini, sungguh luar biasa.

Gak salah juga ada pepatah yang bilang “sekejam-kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota”. Saya mendengar dari penuturan beberapa teman yang sudah lama menetap disini, banyak orang yang akhirnya beralih profesi menjadi pembunuh, pencopet, ataupun Preman karena sulitnya mencari Rupiah, katanya sih semua itu dilakukan hanya demi menyambung hidup dan sesuap nasi. Teman saya benar, karena saya sendiri sudah merasakan efek dari pepatah diatas, belum lama menetap di kota ini HP kesayangan saya akhirnya raib dicuri pencopet yang memegang teguh pepatah diatas. Maklumlah, saya pendatang baru yang belum berpengalaman.

Banyak hal tentunya yang bisa kita lukiskan dari kota ini, tak akan habis-habisnya. Jakarta tak pernah mati, dia selalu terjaga sepanjang siang dan malam. Aktifitas yang tak pernah berhenti sepanjang hari, di sini manusianya seperti robot, bekerja dari pagi dan baru pulang sore harinya. Ada juga yang malah baru bekerja ketika senja mulai merona dihorison langit dan baru pulang ketika fajar menyingsing. Luar biasa, etos kerja yang tak ditemui ditempat lain. Disini uang adalah Raja, sehingga muncul adigium cerdas dari orang-orang kota ini “Siapa elo, siapa gue”. Yang dalam pandangan saya “Jakarta adalah Kota egois” yang pernah saya tinggali.

Saya tak mau bicara panjang lebar tentang kota ini, namun ada beberapa hal yang benar-benar diajarkan kota ini kepada saya. Jakartalah yang membuat saya benar-benar mandiri dan dewasa menatap kerasnya kehidupan, jakartalah yang mengajari saya arti keikhlasan membantu sesama, jakartalah yang menuntun saya menyalami dalamnya makna kesabaran, Jakartalah yang membuat saya memahami esensi kehidupan, Jakartalah yang membuat saya mengenal Tuhan lebih dekat lagi. walaupun disatu sisi Jakartalah yang telah membuat saya untuk pertama kalinya menitikan air mata.

Terakhir, sebelum menutup tulisan ini. Untuk Bapak Fauzi Bowo Gubernur DKI Jakarta yang terhormat, Wargamu bertambah satu lagi loh pak dengan kehadiran saya. maaf yah pak, saya belum melapor ke RT dan RW setempat. Kira-kira illegal gak pak orang-orang seperti saya ini.? Karena kedatangan saya sama seperti orang-orang yang lain, ingin menaklukan Jakarta dengan segala konsekuensinya. Bersambung..! (ROE)

Opini

07 Juni, 2008

ISLAM MADE in iNDONESIA
^ Roe salampessy^


Kita semua tahu, bahkan seorang George Bush pun tahu, bahwa Islam adalah Agama mayoritas di negeri ini. Kita juga tahu, bahwa "Masjid" sebagai Sarana Ibadah umat Islam di negeri ini berjubel jumlahnya, dan diperkirakan mencapai ratusan ribu buah atau mungkin juga lebih. Kita pun tahu, di negeri ini bertebaran pesantren dan universitas bercorak Islam dari Sabang sampai Merauke yang mungkin jumlahnya diatas ribuan buah. Kita juga tahu dan bukan rahasia lagi, bahwa Jama'ah haji terbanyak tiap tahunnya berasal dari negeri kita tercinta ini, dan itu artinya titel haji atau hajjah di negeri ini sangatlah banyak, bisa jadi setengah atau lebih penduduk Indonesia adalah haji ataupun hajjah.

Sungguh sebuah identitas ataupun prestasi dari negeri ini yang mengagumkan dengan beragam embel-embel Islamnya dibalik kehidupan masyarakat yang heterogen dan majemuk ini. Semua itu menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia (Khususnya Umat Islam) merupakan masyarakat yang sangat religius (dalam tanda kutip).

Terlepas dari semua itu, marilah kita melihat realitas sesungguhnya di masyarakat kita yang katanya sangat religius ini. Benarkah Islam adalah Agama mayoritas?, saya tidak berani menjawabnya. Silahkan menilai sendiri!.

Pertama.! menurut saya, Islam Indonesia adalah Islam yang sangat unik, keunikannya bisa dilihat dari pemahaman keislamannya yang begitu fanatik dogmatis. Coba saksikan sendiri dengan mata kepala, Islam Indonesia adalah islam yang sangat senang meminta doa dikuburan-kuburan para leluhur atau para wali Allah agar diberi rezeki, keberkahan ataupun keselamatan. Islam Indonesia adalah Islam yang suka mengkultuskan manusia, Islam Indonesia adalah Islam yang suka percaya tahayul dan mistik, Islam Indonesia adalah Islam yang banyak mempelajari ilmu-ilmu ghaib aneh, pengkoleksi jimat-jimat serta ajian-ajian kesaktian, Islam Indonesia adalah Islam yang percaya pada paranormal dan dukun-dukun, Islam Indonesia adalah Islam yang gemar melakukan ritual-ritual adat yang dipoles dengan jubah keislaman, Islam Indonesia adalah Islam yang banyak melahirkan Rasul-Rasul Palsu dan sekte-sekte sesat.

Kedua, sayapun melihat Islam Indonesia dengan sebuah anomali yang destruktif. Islam Indonesia adalah "Islam" yang (dalam tanda kutif) memperbolehkan zina dan kemaksiatan, bisa dilihat sendiri begitu banyak tempat lokalisasi, bar, diskotik-diskotik, dan tempat pelacuran yang dilindungi oleh pemerintah yang tersebar dimana-mana. Islam Indonesia adalah Islam yang sepertinya melegalkan perjudian dan menghalalkan minuman keras, coba saksikan disekeliling kita tempat-tempat perjudian dan tempat penjualan minuman keras beroperasi dengan bebasnya di negara ini. Islam Indonesia adalah Islam yang suka pornografi dan pornoaksi, coba lihat begitu banyak media cetak ataupun elektronik yang mengekspose sex dengan bebasnya, seperti menjamurnya tarian erotis diatas panggung oleh para penyanyi atau aktris dengan dalih kebebasan berekspresi seakan-akan menjadi hal biasa di negeri ini. Islam Indonesia adalah islam yang wanitanya paling alergi dengan Jilbab, katanya jilbab merupakan budaya Arab dan tidak cocok dengan budaya Indonesia, menurut mereka yang penting adalah "jilbab hati". 

Ketiga, Sayapun melihat Islam Indonesia adalah Islam Munafik, pemalas, dan sombong. Islam Indonesia adalah Islam yang suka membangun Masjid-masjid besar yang megah, namun enggan mengisinya dengan Shalat. Islam Indonesia adalah Islam yang Jama'ah terbanyak hanya terlihat di saat Shalat Jum’at, namun saat shalat-shalat wajib lainnya hanya terlihat segelintir orang yang berjama'ah. Islam Indonesia adalah Islam yang saat azan magrib tengah dikumandangkan mereka malah sedang sibuk menonton acara-acara TV, sedang asyik berbelanja di Mall, atau tengah santai mengemudikan kendaraan dijalanan.

Keempat, Saya juga melihat Islam Indonesia adalah Islam yang sangat suka mengekor kepada kepentingan Barat dan sangat penakut terhadap kaum kafir. Islam Indonesia adalah Islam yang selalu mengikuti kemauan Amerika dan sekutunya, atas nama demokrasi ala Amerika yang sekuler dan Liberal, Islam Indonesia rela berjuang menegakan kebebasan ala kaum kafir itu, walau harus berhadapan dengan anak bangsanya sendiri. Islam Indonesia adalah Islam yang mudah dibohongi dengan pluralisme ala barat. Islam Indonesia adalah Islam yang mudah terprovokasi media dan menelan mentah-mentah informasi yang diterima tanpa mengecek kebenarannya, sehingga yang terjadi adalah saling memojokan sesama muslim. Hal ini Bisa kita lihat ketika terjadi insiden di Jakarta beberapa waktu lalu (FPI vs JIL), kebencian sesama Muslim terjadi karena seringnya di adu domba.

Islam Indonesia adalah Islam yang dalam kehidupan sehari-harinya berkiblat ke Patung Liberty di Amerika serikat bukan Rumah Allah (Kabbah) di Makkah. Islam Indonesia adalah Islam yang sedih ketika WTC diruntuhkan oleh tabrakan Pesawat, namun diam dan tak berkomentar ketika Afghanistan di luluh lantahkan oleh BOM-BOM pasukan amerika, Irak di bombardir dan Palestina dijadikan medan pembunuhan umat. Islam Indonesia malah diam Ketika ribuan bocah-bocah Palestina harus berjuang melawan tentara Israel dengan bermodal batu dan ketapel sebagai senjata, Islam Indonesia hanya melihat dari tanyangan TV dengan wajah yang biasa-biasa saja, bahkan menyebut Saudaranya sendiri dengan sebutan TERORIS.

Terakhir, Islam Indonesia adalah Islam yang sudah teracuni virus-virus isme yang telah melenyapkan kekuatan jihad dalam diri umatnya. Sebuah anomali memang, ketika islam indonesia cenderung adatisme, budayaisme, kapitalisme, materialisme, sekularisme, liberalisme, dan Isme-isme lainya yang sifatnya sungguh telah merusak nilai-nilai tauhid yang dibangun baginda Nabi 14 abad lalu.

Lantas.!! siapakah Islam Indonesia itu? yah kita-kita sendiri. Saya, kamu, anda, engkau, ente, beliau, saudara, saudari, dan yang lainnya. Kita semua adalah ISLAM MADE in INDONESIA seperti gambaran saya diatas.

Diakhir tulisan ini, doa saya "semoga kita semua (umat islam Indonesia) bisa kembali kejalan yang lurus, jalan yang pernah di lalui Baginda Nabi dan para sahabatnya". aamiin..
Wallahualam bishawab. (ROe)

Sebuah Renungan

01 Juni, 2008

Dunia gemerlap dan Indahnya shalat Tahajud
Renungan by : Roe Salampessy

Dunia gaul anak kota mungkin sangat identik dengan gemerlapnya Dunia Malam dan Pesta clubing. dunia yang penuh hiruk pikuk teriakan anak-anak manusia menikmati musik disko dan tarian ala barat yang liar di padu lampu remang-remang ini membahana diseantero kota-kota besar pada setiap malam hari tepatnya tengah malam ketika sebagian besar anak Adam tertidur pulas dikasurnya. Dunia yang juga identik dengan eksploitasi libido ini adalah sajian sekular yang hedonistik dan free life, mencuat ditengah kebimbangan dan keresahan Anak Adam mencari identitas diri. inilah tempat pelampiasan hasrat yang menggunung dari aktifitas sepanjang siang dengan alasan kebosanan pada hidup yang serba robotik.

Dunia yang didalamnya Minuman beralkohol dan NARKOBA menjadi halal 100%. Ciuman, pelukan dan goyangan erotis pun menjadi lumrah, dunia tanpa aturan yang serba bebas dan jahiliaisme ini tersaji dalam ruang penuh desahan wanita-wanita penghibur. Dunia dimana IBLIS sebagai raja kegelapan disembah diatas altar-altar pengorbanan yang telah menumpuk jiwa-jiwa anak manusia yang telah dimabil rohnya sebagai sesajen dan tumbal bagi kekekalan sang LAKNATULLAH di neraka JAHANAM.

Sementara, dilain tempat di tengah malam yang sama berdiri segelintir anak Adam membasuh wajah dengan setetes air surga seraya mengumandangkan Takbir keMAHA BESARan Tuhan pencipta Semesta, pasrah dalam kesendirian malam yang hening tanpa suara bising, bertafakur melintasi alam raya dan bermunajat kepadaNYA dengan setetes air mata kerinduan akan negeri Surga yang dijanjikan. Berzikir menyebut nama-namaNYA yang Indah dengan lantunan ayat-ayat langit dan nyanyian kosmos yang tengah berevolusi menuju ruang yang tak bertepi.

Inilah Shalat Tahajud yang sungguh indah disepertiga malam, saat-saat dimana seorang anak Adam bermesraan dengan YANG MAHA INDAH dan MAHA PENYAYANG, mengeluh dan memohon seberkas cahaya surga dari MAHA PEMBERI CAHAYA untuk menerangi jiwanya yang hampa dan gelap, menunjukinya jalan yang lurus sebagaimana orang-orang yang diridhoi dijalanNYA bukan Jalan orang-orang yang sesat dan dimurkai.

TAHAJUD adalah kebahagian abadi yang kilaunya menerangi semesta dengan cahaya Ilahi, bukan DUGEM yang kilaunya meredup seiring berakhirnya kesia-siaan pesta hura-hura. TAHAJUD adalah wangi surga yang tercium oleh seluruh penghuni semesta, bukan wangi DUGEM yang penuh aroma ALKOHOL dan keringat penyembah-penyembah setan. dan bukan pula nyanyian iblis lewat musik-musik disko penuh gaya striptise, tapi nyanyian ayat-ayat langit yang menggaung kepenjuru semesta menjadi suara-suara indah penuh irama syahdu dari bidadari-bidari penghuni taman Firdaus.

Ya. ALLAH ya Rabbku. jadikan Hamba sebagai orang-orang yang selalu bersyukur akan nikmat dan kasih sayangMU, Nikmat dan Kasih sayang yang tak pernah hamba temui didalam ruang-ruang diskotik penuh keringat penyembah IBLIS. Nikmat yang tak pernah hamba rasakan dari seteguk Alkohol dan rayuan iblis lewat wanita-wanita pemuja sex. YA ALLAH ya Rabbku, Terimalah TAHAJUDKU ini sebagai kepasrahan Total akan KeMAHA BESARANMU. (ROE)

“Bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. Yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Alquran dengan perlahan-lahan.” (Al-Muzammil [73]: 2-4).