-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kata hati

13 November, 2009

Seandainya....!
;Marhyka


“Hari ini adalah milikmu,jangan disia-siakan.
Bagi dunia kau mungkin hanyalah seseorang,
tapi bagi seseorang kau mungkin dunianya…”
(pepatah)


Setahun lalu, Kau hadir begitu tiba-tiba. Lewati sebuah persimpangan maya, tempat dimana aku biasa melepas penat. Kau datangi tempat itu dari arah yang tidak kuduga, lewati ruang imajinasi lalu menggodaku dengan tatapanmu yang sedu. Kau menantang naluriku sebagai seorang lelaki untuk beranjak dari tempat itu, hingga takdir akhirnya mempertemukan kita di suatu senja saat rintik gerimis tengah bernyanyi membasahi bumi, aku masih ingat itu. Tentu saja, karena itu adalah awal dimulainya kisah kita.

Seandainya, saat itu tidak ada gerimis, mungkin saja aku tak akan pernah mengenalmu, bukan tak ingin, tapi gerimislah yang telah membuatku menunggu dipersimpangan itu, saat itulah kau datang dan menyapaku dengan senyum. Hmmmm, aku pun terpesona, kau hadir disaat yang tepat, ketika gerimis tak mau berhenti dan kesunyian yang tengah membekapku dari belakang. Aku tak bisa bergerak, membeku dalam dingin. Gerimis itu telah merubah jalan takdirku. Seandainya, gerimis itu tak pernah ada, mungkin saja kisah ini tak akan pernah tertulis.

Seandainya saja aku bisa menebak dan menSkenario masa depan. Aku ingin sekali mengakhiri kisah ini disebuah perahu, dibawah leleh cahaya bulan yang melumuri langit dan tergenang diatas lautan luas. Ya, aku ingin mengakhiri cerita ini ditempat yang sering kali membuatku cemburu pada sepasang bola matamu - yang selalu saja tersihir dengan pesona kehidupan bawah lautnya, itupun seandainya! Dan aku tak pernah tahu, apakah takdir imajinasiku ini akan terus bergerak menuju pemberhentian terakhirnya? Entahlah...!!!

Seandainya, kisah ini harus berakhir, maka aku takkan pernah bisa berbuat apa-apa. Garis takdir kadang tak sejalan dengan imajinasi kita, banyak cerita yang akhirnya berakhir tanpa sungguh-sungguh selesai - tanpa titik, tanpa koma. Terkadang malah berakhir mendadak dengan sebuah tanda tanya (?). Kalaupun ada jejak yang ditinggalkannya, mungkin saja itu hanya separuh petunjuk dibalik rahasia Ilahi yang begitu misterius. Kadang, semuanya tampak tidak masuk akal, tapi itulah takdir, rahasia hidup yang hanya di ketahui Yang Maha Tahu.

Andaikata kisah ini terlanjur berakhir sebelum sampai ke puncak imajinasiku, sulit untuk bisa melupakan semua hal tentang kamu, tentang gerimis disuatu senja, tentang bola matamu, tentang surat-suratku untukmu, tentang mimpi-mimpimu dikedalaman laut, tentang kisah sehari kita di tepi pantai, semuanya....! Tentang aku, kau dan segalanya. Tentang apa saja diantara kita, aku tak akan pernah melupakannya, tak akan pernah, sedikitpun tidak. Semua kisah tentangmu akan selalu tertulis dilembaran-lembaran waktu dan tertutur olehku kapan saja ketika memori ini kembali berselancar kemasa lalu. Ya, kisah itu terlalu indah untuk dilupakan. Tentu saja!

Dan seandainya, cerita ini terus mengalir mencari muaranya, biarkan ia terbawa hingga tujuan akhir itu, biarkan saja dia melewati sisi-sisi imajinasi kita untuk menemukan celah yang mungkin saja akan menyingkap rahasia-rahasia takdir, walaupun itu tak mudah ditengah realitas yang mengelilingi ruang-ruang eksistensi kita. Biarkan saja ia bergerak mengikuti alunan waktu! Karena aku tahu,  masih banyak cerita-cerita yang tertunda dan beberapa cerita yang belum kita lengkapi alurnya, masih ada kata-kata yang belum tersusun rapi dan perasaan-perasaan yang belum terungkapkan, masih ada juga keinginan-keinginan yang belum tercapai dan mimpi-mimpi yang belum kita genapi. Ya, masih banyak hal yang belum kita jalani. Sampai pada titik ini, aku masih berharap cerita ini terus mengalir hingga pemberhentian terakhirnya -diatas perahu, dibawah leleh cahaya purnama-. Semoga harapanmu juga demikian...!

[ Seandainya ]