-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Renung

20 Juli, 2008

Jerit - jerit Egoku
^Roe salampessy^


Saya percaya, esok sudah tidak boleh merubah apa yang berlaku hari ini,
tetapi hari ini masih boleh merubah apa yang akan terjadi pada hari esok.
=Mutiara Pujangga=


Aku dan hidupku tak saja mengurung diri dalam kelamnya ruang sempit berjeruji besi, aku selalu berdialog dengan dunia luar. Aku mencari dan memberi makna bagi perjalanan hidupku di dunia. Aku belajar gelisah, aku belajar cemas, dan akupun belajar tentang kebahagiaan. Aku bereksistensi dalam diriku dan dunia luar, aku selalu terlibat dengan kedua-duanya, karena aku adalah mahkluk yang sadar akan eksistensinya. Aku adalah subjek yang mengada, aku bergulat dengan kelemahan jiwaku dan kerasnya dunia di luar diriku.

Aku merengkuh makna dari dunia dan dalam dunia. Mengapa? karena dunia buat aku adalah domain makna, bahkan dia adalah medan makna itu sendiri. Tapi sesungguhnya aku tak bisa mengkonstruksi makna itu, aku hanya bisa meresepsi makna dan menghadirkannya dalam tutur kata. Aku selalu ingin mengungkapkan dan mengkomunakasikannya pada setiap masa.

Aku melihat dunia sebagai totalitas referensial, aku belajar darinya dan berhasil menyingkap tabir penghalang keeksistensialku. Aku melihat, aku merasa, dan aku mendengar jerit-jerit egoku terlempar di tengah kumpulan benda dan mahkluk lainnya di sekitar diriku. Akhirnya aku tahu "Bahwa Hidup adalah sebuah perjuangan menemukan keeksistensialku"

Aku jadi tahu dan memahami bahwa primodialisme manusia adalah sebuah kemungkinan yang harus aku hadapi dengan realita hidup. Aku memproyeksikan ego dan menerawang nasibku kelak, dimana aku harus membuka diri dan membebaskannya menantang semua kemungkinan yang ada pada dunia.

Aku gigih saat menyingkap selubung dunia lewat hatiku yang terbuka untuk dunia di luarku dan lewat perasaanku yang paling primodial dan keterlemparanku di tengah dinamika evolusi kosmos. Aku memang liar, dan benar-benar liar memahami eksistensiku. itulah jerit-jerit egoku yang membuncah dalam dadaku selama ini. Aku ingin menjadi seorang Manusia sejati.....!!!!!! ROE

opini

19 Juli, 2008

Menyalakan api Tauhid di zaman Fitnah
Oleh : Roe Salampessy


Kita belajar dari sejarah,
bahwa kita belum belajar apa-apa dari sejarah

"George bernard show"


Eksistensi zaman dalam putaran waktu selalu diremukan wajah-wajah yang egoistik, mereka memangsa siapa saja yang terlihat bergerak seirama lintasan edar kosmos. Wajah-wajah pemangsa Zaman ini ingin membelokan titah langit yang telah diatur sesuai sunatullah, Merekalah perusak zaman yang membawa dunia kearah kehancuran spesies manusia. Di mata mereka, manusia-manusia sepaham, seideologi dan sealiranlah yang berhak hidup dan mewarisi dunia ini, sementara manusia lain hanyalah budak-budak pemuas libido mereka dan tak pantas menghirup udara segar di bumi ini. Dalam kondisi seperti itu, bermunculanlah para penyelamat yang menjadi hero untuk kaum-kaum yang ditindas tersebut.


Kekejaman Fir’aun di masa lampau mungkin satu dari sekian banyak wajah-wajah perusak zaman yang paling Fenomenal. Sosok yang sangat Egois, sombong, angkuh, arogan dan otoriter ini pernah memproklamirkan diri sebagai tuhan-nya Manusia. Siapa yang tidak mengakui titah Fir’un ini di anggap sebagai pembangkang. Dalam situasi teror fsikologis seperti inilah, mau tidak mau banyak dari mereka [rakyat Mesir] yang terpaksa taat dan patuh kepada arogansi Fir’aun tersebut. Konon Ribuan orang dari Bani Israil telah menjadi Tumbal Keegoan Fir’aun dan kekuasaannya. Disaat yang bersamaan MUSA tampil sebagai HERO untuk menyelamatkan Bani Israil dari kekejaman FIR'AUN. Kisah Heroik Musa ini telah diabadikan Tuhan dalam lembaran-lembaran kitab suciNYA, sebuah Kisah yang menyejarah dari runtuhnya rezim tiran yang paling kejam dan pernah terlahir di dunia.

Kisah heroik MUSA adalah satu dari sekian banyak Kisah Para penyebar Risalah langit yang dengan semangat keTauhidan Sang Pencipta berhasil merevolusi pemikiran Paganisme (penyembahan berhala) dan kemudian menyalakan api Tauhid (Penyembahan kepada Allah yang Maha Esa) ke segenap penjuru bumi. Ibrahim AS pernah merasakan keangkuhan Raja Namrud dengan penyembahan Berhalanya, bahkan sang Nabi harus dibakar hidup-hidup. Ada pula Isa al Masih AS yang setali tiga uang dengan Ibrahim dan Musa. Sosok Nabi yang terkenal karena di lahirkan tanpa ayah inipun mengalami perlakuan yang sama. Sabda dan Ajaran beliau harus berhadapan dengan kekuasaan Romawi yang arogan dan otoriter. Apa yang mereka lakukan hanyalah semata-mata menyalakan Api Tauhid dan kebenaran Absolut milik yang Maha Benar ALLAH SWT.


Diantara semua yang paling bersejarah dari penyebar Risalah langit adalah sang Revolusioner sejati Muhammad SAW [Salam kepadamu ya Rasulullah]. Ketika itu cahaya Tauhid telah dipadamkan oleh wajah-wajah perusak zaman. Dunia berada pada titik nadir kejumudan dan kegelapan yang menyilumuti akal kecuali sebagian orang yang saat itu selalu berada pada rel tauhid yang pernah dinyalakan oleh Rasul-Rasul terdahulu. Kehadiran Muhammad SAW menjadi titik balik kemenangan Risalah Langit yang selama ini selalu diobok-obok oleh wajah-wajah perusak zaman dengan memanifulasi ayat-ayat Tuhan.

Perjuangan dan Dakwahya yang tak mengenal kata menyerah memang sempat mengalami penolakan dari kaum kafir quraisy yang notabenenya adalah para penyembah Berhala, namun semangat Tauhid dan kepercayaan kepada Allah “Tuhan yang Maha Esa” membuat beliau mampu menembus tembok kokoh keegoisan wajah-wajah perusak zaman itu dan menyingkirkan segala macam rintangan dalam kurun waktu yang terbilang singkat. Sosok Baginda Nabi ini memang merupakan seorang revolusioner yang sangat Fenomenal, bukan Cuma merevolusi pemikiran paganisme masyarakat Arab Jahiliah, namun beliaupun merevolusi asfek-asfek lain di bidang muamalah (Sosial, budaya, dan politik) dengan cara-cara baru yang lebih berperikeadilan dan berperikemanusiaan.


Waktu terus berputar merotasi kehidupan. Spirit-spirit ketauhidan yang pernah dinyalakan oleh penyebar-penyebar risalah langit ternyata mengalami stagnansi, tidak mengalami perubahan yang signifikan. Periode inilah membuat wajah-wajah perusak zaman tampil dan eksis dalam setiap panggung kehidupan. Fir'aun Fir'aun baru dan kafir-kafir Quraisy baru terus bermunculan dalam setiap kesempatan. Jengish Khan, napoleon bonaparte, dan lain sebagainya pernah mengguncangkan dunia beberapa abad yang lalu dengan Agresi Militernya. Sudah pasti ribuan nyawa melayang karena nafsu kekuasaan ini.


Di abad modern sekarang, dunia juga pernah Takluk di bawah ketiak Hitler, Seseorang yang arogansinya bisa disamakan dengan Fir'aun di masa lampau. Konon demi nafsu kekuasaanya itu, jutaan anak manusia harus mati di kamp-kamp konsentrasi yang dibuatnya. Peristiwa yang kita kenal dengan nama Holocaust ini merupakan tragedi kemanusiaan yang paling mengerikan di abad modern, walaupun kebenaran cerita ini masih menjadi perdebatan hingga kini.


Hitler boleh saja mati, namun penerus wajah-wajah perusak zaman ini terus bereinkarnasi dalam diri manusia-manusia pongah berhati iblis. George Bush adalah contoh hasil reinkarnasi Fir'aun dan Hitler di zaman kita yang Arogansi dan otoriternya tak kalah sadisnya dibandingkan dua pendahulunya itu. Entah sudah berapa ratus Juta tengkorak manusia yang menjadi Tumbal kekuasaannya, berapa juta wanita yang harus menjadi janda, berapa juta anak-anak yang kehilangan orang tuanya, berapa juta orang tua yang kehilangan anaknya, berapa juta orang-orang yang cacat akibat bom-bom di jatuhkan, berapa juta manusia yang kehilangan harapan hidupnya. Entah berapa juta lagi yang dipulangkan ke alam baqa demi nafsu setannya itu, saya tak bisa menjawabnya.!


Zaman ini juga Kafir-kafir quraisy modern bermunculan di mana-mana, Manusia-manusia penolak kebenaran Ilahi yang secara terang-terangan menyatakan perang terhadap kebenaran. Abu Jahal abu jahal baru bergentayangan merusak nilai-nilai Tauhid dengan Faham-faham sekular dan liberalnya. Memanifulasi ayat-ayat langit untuk kepentingan nafsunya, dengan alibi yang cukup menggelikan "atas nama kebebasan universal". Dunia seakan kembali pada titik terendah kejumudan yang pernah menimpa kaum-kaum sebelumnya. Inilah abad Jahiliyah modern dengan segala kemerostan moralnya, ingat... kita tengah hidup di zaman ini.


Marilah kita menjadi pelanjut tongkat estafet Ketauhidan yang pernah dinyalakan para penyebar titah langit. berhentilah menjadi wajah-wajah perusak zaman yang bersekutu dengan setan untuk memusnahkan sebagian spesies manusia yang tidak sejalan dengan ideologi mereka. semoga [ROE]


Prespektif

10 Juli, 2008

Tentang Cinta
(Jomblo itu Ibadah)


Cinta adalah api. Namun kita tidak akan pernah tahu,
apakah api itu akan menghangatkan atau menghanguskan hati kita.
-pepatah-



Entah kenapa saya ingin menulis tentang cinta serta setumpuk rasa lain yang kerap membuncah dalam hati dua insan ketika menjalin hubungan asmara sebelum memasuki jenjang pernikahan. Saya hanya ingin menafsirkan rasa ini dari sudut pandang saya yang belum tentu benar 100%.

Saya bukanlah seorang pakar cinta yang sedang ingin menguras tenaga dan pikiran untuk mendefenisikan arti dari sebuah rasa yang sering di ekspresikan orang dengan perasaan berbunga-bunga ini, sebuah rasa yang katanya sulit bahkan rumit di maknai secara harafiah.

Saya hanyalah orang biasa yang juga pernah merasakan apa itu rasa cinta dan bahkan terperangkap dalam jejaring kisah-kisah romantisme masa lalu yang tercipta dari rasa itu. Namun hingga detik ini, saya sedikit sulit menangkap makna yang ada di balik kisah-kisah itu, sesuatu yang jarang terjadi buat sebagian orang yang katanya sangat menikmati kisah-kisah mereka. Entah ini pertanda bila hati saya telah mati rasa untuk urusan yang satu ini, atau mungkin hanya secuil perasaan yang memang lumrah bagi seseorang yang sangat realistis dalam memahami kehidupan.

So.. Cinta buat saya hanyalah setumpuk rasa semu yang membias dalam hati, dia tak lebih dari rasa subjektif yang memang menjadi ciri khas manusia dalam memandang hidup dari presfektif duniawi. lebih tepatnya cinta itu adalah sesuatu yang sangat subjektif, sehingga bisa jadi dalam cinta menumpuk segumpal rasa-rasa lain. Artinya, buat saya cinta itu terbangun diatas pondasi kemunafikan dan kebohongan.

Kadangkala demi cinta seseorang menjadi egois, angkuh dan arogan. kadang juga demi cinta seseorang menjadi lupa diri, gampang terbawa perasaan dan menyerah ketika cinta membius dirinya, dia rela di apakan saja demi cinta itu. Alih-alih menemukan kebahagiaan justru kekecewaan dan stress yang dia rasakan, bahkan tak jarang ada yang rela menghabisi nyawa sendiri atas nama cinta. Ada juga yang memilih cara lain dalam mengekspresikan kekecewaan itu, seperti menangis sepuas-puasnya, mengurung diri, dan lain sebagainya. Ada juga yang sedikit elegan, yaitu mengasingkan diri jauh dari keramaian lantas melampiaskannya dengan berteriak sekuat-kuatnya.(sumber : sinetron Indonesia yang tidak mendidik)

Memang sich, ada juga cinta yang terlihat biasa dan jauh dari kesan seperti diatas, namun adakah yang berani menjamin tak ada kemunafikan dan kebohongan dalam hubungan itu, saya rasa tidak ada.! Kenapa, karena sekali lagi bahwa Cinta sebenarnya terbangun diatas Pondasi kebohongan dan kemunafikan.

Benarkah ada cinta yang sehat? saya sulit menjawab pertanyaan ini dan ragu dengan jawaban subjektif dari sebagian orang. Mengapa? karena buat saya cinta itu tidak sesehat yang dipresepsikan, dia adalah perangkap yang bisa menjerumuskan seseorang dalam lembah kebodohan dan kemaksiatan. Kita selalu terlena dengan kepalsuan semu yang tercipta dari kata-kata indah dan kerlingan mata yang menggoda. lantas di manakah letak cinta yang sehat itu.!

Sebagian ada yang percaya dengan cinta sejati (true love), buat saya ini adalah sang pemimpi yang tertidur pulas dalam buaian waktu, sesuatu yang sangat utopis didunia yang realistis ini. Dia hanya Seorang pemimpi yang berimaji dalam ruang waktu mencari asa yang fatamorganis, dan mencoba merealisasikan mimpinya di dunia nyata. Omong kosong.. Cinta sejati itu hanya ada di dunia dongeng dan cerita-cerita hikayat, dia hanyalah alur cerita pelengkap mimpi sang imajiner.

Intinya cinta dalam pacaran itu palsu penuh kebohongan dan kemunafikan, setuju gak setuju itulah presfektif saya. karena buat saya cinta yang benar dan sehat adalah memilih mencintai seseorang hanya karena cinta kepada sang Khalik.

Akhirnya saya katakan bahwa Menjomblo merupakan pilihan yang tepat bagi kita agar bisa lepas dari jerat-jerat kemunafikan dan kebohongan yang diciptakan dari cinta yang duniawi ini. artinya JOMBLO itu adalah IBADAH. wassalam (ROE)..


PS : Saya gak lagi patah hati dalam menulis postingan ini. jadi tulisan ini hanyalah penafsiran biasa tanpa maksud apa-apa yang bisa jadi objektif dan bisa pula subjektif. HAW ABOUT YOU..???

Fiksi

02 Juli, 2008

Dongeng Negeri Kambing
oleh : Roe Salampessy


''Di Negeri Kambing, Raja-nya adalah tetap seekor Kambing,
walaupun diantara Rakyatnya ada seekor harimau"

-Pepatah-


AL KISAH, Di Negeri Kambing telah terjadi kekacauan politik, akibat dari Pemimpin mereka (Raja Kambing) memutus subsidi rumput yang menjadi makanan berjuta-juta rakyat kambing. Demonstrasi terjadi di mana-mana oleh rakyat kambing, mulai dari kambing bego sampai kambing intelektual. sama-sama mengutuk pemerintahan Kambing. Kambing-kambing keluar kandang meneriakan yel-yel anti Raja Kambing, ada aksi damai ada pula aksi anarkis. Padahal rakyat kambing telah memiliki wakil-wakilnya di Parlemen. tapi apa lacur, alih-alih membela rakyat kambing, justru terlibat main mata dengan Raja Kambing menipu rakyat Kambing. Rakyat kambing yang diwakili kambing-kambing intelektual Marah, dan emosi yang tak terkendali itu memicu bentrokan dengan aparat kambing. banyak kambing intelektual yang akhirnya luka-luka.

Cerita Negeri kambing memang ironi, banyak wakil rakyat kambing di parlemen yang ketahuan bo'ong. korupsi merajelela di sana, ada yang diciduk dan ada pula yang masih berkeliaraan dengan bebas, memang sih wakil rakyat kambing udah putus urat malunya. Beginilah moral wakil rakyat kambing di parlemen. cuma bisa teriak "mbeeeeeeee.....

Di negeri kambing, Hak Asasi Binatang (HAB) masih menjadi perdebatan. Kemarin, Kambing putih dan kambing hitam adu jotos di tugu kebanggaan rakyat Kambing. Raja Kambing sangat marah dan murka, dan mengutuk insiden itu. Dengar-dengar sih ada intervensi dari Negeri Harimau di seberang yang katanya pula adalah PAMAN-nya si Kambing Hitam. beginilah mental rakyat Kambing yang mudah di Provokasi, mungkin karena Harga Rumput yang kelewat naik, jadi rakyat kambing tak punya pilihan lain selain melakukan perlawanan terhadap Raja Kambing dan PAMAN-nya di Barat sana.

Di Negeri Kambing ini pun, katanya kambing Betina dan Kambing Jantan suka berdua-duaan di gelap, sulit terdeteksi mana kambing Putih mana Kambing Hitam. Yang Hitam senang pada sekularisme, Liberalisme dan Kapitalisme sedangkan yang putih berpegang teguh pada nilai-nilai mainstream yang telah berakar. Kemungkinan yang banyak di Negeri Kambing adalah Kambing berwarna abu-abu, Karena kambing-kambing Di Negeri kambing ini banyak memiliki ilmu BUNGLON (ilmu merubah warna), mereka sangat cepat beradaptasi dengan lingkungan. Bila lingkungannya hitam maka dengan sekejap mata akan berubah hitam, bila lingkungannya putih sekejap mata pula akan berubah putih. mungkin karena sesama binatang (kambing dan Bunglon) makanya saling membagi ilmu.

Konon juga, Di negeri kambing terhampar luas padang rumput yang menghijau, tapi entah kenapa sekarang ini malah tandus seperti gurun gersang. Banyak Kambing yang akhirnya mati kelaparan, karena sulitnya menemukan rumput. Ada gosip jalanan di infotainment yang di siarkan TVRK (Televisi Republik Kambing) kalau Padang Rumput di Negeri Kambing telah habis di ambil Negeri Harimau, padahal si Harimau tidak makan Rumput (kecuali Harimau aneh), ternyata Rumput-rumput itu di olah di Negeri Harimau dan kemudian di ekspor kembali ke Negeri Kambing dengan Harga yang Mahal. Kasihan benar nasib Negeri Kambing, sudah jatuh tertimpa tangga pula.!

Di negeri kembing, Demokrasi sudah menjadi DEMOCRAZY, kebebasan sudah kebablasan. intinya Negeri Kambing sudah di tepi jurang kehancuran. HIDUP KAMBING..... mbeeeee