-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

muhasabah

19 Agustus, 2011

....aku,TUHAN...

“Dan Semua yang ada dilangit dan bumi akan datang menghadap Allah sebagai hamba. (QS Maryam 93)”.

Aku ingin mengenalMU, tapi kataMU aku harus mengenal diriku terlebih dahulu seperti FirmanMU di Kitab suci. Engkau menyuruhku mengeksistensikan keberadaanku didunia ini sebelum aku mencoba mengeksistensikan keberadaanMU. Mengenalku berarti mengenalMU, memahamiku berarti memahamiMU. Baiklah, akan kutelusuri setiap bagian dari sisi-sisi keakuanku lalu membongkarnya sehingga aku bisa menemukanMU dalam diriku.

Dalam keakuanku itu, aku menemukan ego, nafsu, kebodohan, dan kelemahanku. Setiap sisi keakuanku, aku malah menemukanMU dengan kesadaranku sebagai aku, aku adalah hamba dan Engkau adalah Tuhan. EksistensiMU mencolok, itulah pembeda antara aku dan Engkau. Aku berhawa nafsu - Engkau tidak. Aku lemah - Engkau Maha Perkasa. Aku diciptakan dan Engkau yang Menciptakan, aku hamba dan Engkau adalah Tuhan.

Kesadaranku sebagai hamba, sebagai abdi, dan sebagai setetes mani yang dari mana aku berasal, tak mungkin menyamaiMU sebagai Rabb, sebagai Illah, dan sebagai Malik. Dalam ketidakberadayaanku aku menemukanMU, menemukanMU sebagai Tuhan. Aku tak mungkin bersatu denganMU, bersatu dengan wujudMU - seperti Al'Hallaj yang angkuh itu, yang berteriak dijalanan Bagdad "ana al haq - aku adalah allah". Tidak, aku tidak seperti itu, aku hanyalah hamba, yang menyadari hakikat mengenalMU dengan mengenal keakuanku. Aku bahkan tak berkeinginan seperti "Abu Yasid Al Bustami" yang mengenalMU lewat konsep wihdatul wujud buatannya, yang berteriak lantang dengan arogannya "”Innii ana Allah laa ilaaha illaa ana fa`budnii (Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tiada Tuhan melainkan aku, maka sembahlah aku)". Tidak, aku tidak ingin seperti itu, aku bukan Engkau, aku adalah hamba sedangkan Engkau adalah Tuhan.

Aku sebagai hamba, Engkau Pemilik Kehidupan. KataMU "iyya kana'budu wa iyya kanas ta'iin" disalah satu FirmanMU, aku harus menyembah dan hanya meminta kepadaMU, karena aku hanyalah hamba, dan sebab Engkau adalah Tuhan. Engkau tak butuh tawassul dan perantara lewat orang mati dikuburan kataMU diFirmanMU yang lain, sebab Engkau Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Dekat dan Maha Segala2nya. Dari sini aku mengetahui hakikat ke-hamba'an-ku, ketidaksempurnaanku, ketidakberdayaanku dan mengakui ke-Mahaan-MU. Dan bersaksi ""Laa ilaha illallah" Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau ya Allah". (ROe)

*footnote:
-Al'halaj dan Abu Yasid Al Bustami adalah pelopor paham wihdatul wujud, dedengkot Sufi dalam dunia mistisme Islam (Tassawuf).


34 KOMENTAR:

Unknown mengatakan...

Dia tak bisa dilihat oleh mata dengan pandangannya yang kasat, tapi bisa dilihat oleh hati dengan hakikat keimanan. Sayyidina Ali R.A

Semoga iman kita mampu seperti itu.

Unknown mengatakan...

salam sahabat
Semoga Tuhan senantiasa melindungi kita dari segala keburukan dan kejahatan,adouh lagunya sangat menyentuh

Syaiful Rizal's mengatakan...

Senang dapat pencerahan di saat memasuki puasa Ramadhan etape ke 3

ROe Salampessy mengatakan...

Raidhand: yups mas bro.. semoga iman kita tetap dijalan yang sebenarnya, jalannya para sahabat dan salafus shalih. amin.

dhana: salam sahabat, salam dari jakarta. :) semoga Allah melindungi mba dhana di negeri orang. and selamat menikmati lagunya, lagunya "bondan prakoso - not with me".

syaiful: alhamdulillah, saya pun mendapat pencerahan di blognya. terima kasih sdah berkunjung. :)

Tie mengatakan...

Postingannya menggugah kesadaranku sebagai hamba Nya, tiada Tuhan selain Allah..

suka banget lagunya...:)

Syam Matahari mengatakan...

*mata berkaca kaca*

innasholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi ta'ala...

sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk allah (baru2 dpt dr temen)

keren bang... sy juga pengen jago nulis yg ber"isi" bgini

ROe Salampessy mengatakan...

bunda tie:
iya bunda, buatku, kita semua adalah Hamba, yang membedakan hamba satu dengan hamba lainnya cuma ketakwaannya.! bukan tingkata atau maqom spritual seperti pemahaman kaum sufi. :), ntah kenapa saya gak sepakat dengan mereka dalam membagi islam dalam 4 tahapan jalan. :)


cyaam:
all about lillahi ta'ala.
thanks cyaam.. thanks..
semoga kesadaran sebagai hamba mengingatkan kita bahwa Allah itu Tuhan, bukan sesuatu yang mau kita serupakan dengan apapun.! :)

Budhi Insan mengatakan...

Sesuai dengan Firman Allah Ta'alla:

"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui: (QS. Al An'aam : 103)

Teruslah bejuang dalam dakwah Islamiyah saudaraku...

ROe Salampessy mengatakan...

:insan robbani:
jazakumullah akhi, semoga Allah memberi spirit tauhid bagi kita semua untuk menyebarkan kebaikan terutama bagi kita para blogger.

terima kasih untuk follow #40 nya. hehe...

blog insan robbani banyak manfaatnya, saya masukin di list friend yah.

salam..

Unknown mengatakan...

aku adalah hamba-Mu Ya Allah dan Engkau adalah Tuhanku.
Laa ilaha illallah

Sandiarah mengatakan...

Hidup dlm khidupan ini, mmglah mustahil u/ kita mnyatu dg Sang Khaliq. Krn dsni kita msh trbalut oleh bangkai, & trselimuti oleh keruhny angan-angan & prasaan.

Sedang khidupan sjati adl khidupan yg hakiki. Dmn dlm khidupan itu tak trsentuh oleh angan-angan & prasaan. Mgkn dstulah bru kita dpt mnyatu dg Sang Maha. Kembali ke asal mula kita.

Bunda sylaa mengatakan...

Tiada Tuhan selain Allah......

ROe Salampessy mengatakan...

abu farras:
ya akhi, kita semua hanyalah hamba dan akan kembali sebagai hamba. dan DIA adalah TUHAN. Allah Maha Besar.

-----------------------------------

Sandy:
mungkin akhi, mungkin diakhir zaman, ketika kiamat tiba, dan semua manusia dikumpulkan di padang masyar, barulah kita bisa melihat wajahNYA (wallahualam)..

---------------------------------
atma:
La ilaha illallah...
Tiada TUhan Selain Allah.

ROe Salampessy mengatakan...

TERIMA KASIH UNTUK KOMENTAR-KOMENTARNYA.

SEMOGA SEMUANYA BISA MENANGKAP MAKSUD DARI TULISAN INI.

INI BUKAN TENTANG "TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH".. SAYA YAKIN KITA SEMUA SEPAKAT DENGAN SYAHADAT "TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH".

Riki Ananda Nasution mengatakan...

mau nanya nich bg...
knp kadang" tasawwuf bisa berlawanan dgn syari'at bg..?

ROe Salampessy mengatakan...

riki:
bukan kadang2 lagi, tasawwuf memang berlawanan sekali dgn ajaran islam. bukan cuma berlawanan, ajaran mereka bahkan jauh dari tuntunan Rasulullah. melakukan penafsiran sesuai hawa nafsu. saya sudah mempelajari cara ber-agama ala tasawwuf, bahkan pernah menggelutinya. model ber-islam mereka bukan diambil dr cara nabi, sahabat dan tabi'in. tapi mereka melakukan akulturasi ajaran suci ini dengan cara2 beribadah ala budha, kependetaan ala nashrani, dll. mereka inilah sumber bid'ah terbesar yang mengotori ajaran suci ini.

demikian pendapatku, masih banyak memang yang harus di tela'ah lebih jauh. dan kalaupun saudaraku riki berniat tahu ttg tasawwuf, berhati2lah, krn bisa membawam dalam lubang kekufuran.

kalau mw diskusi lebih lanjut, mari kita diskusi, asalkan tdk ada perdebatan yg membawa kita ke pemutusan ukhuwah.

salam.

oyah, rajin2 kuliahnya yah. hehe..

ROe Salampessy mengatakan...

prasetyo:
thanks mas sudah berkunjung.
template di blognya bagus2 euy. :)

Budhi Insan mengatakan...

Sebenarnya kalau melihat sejarah asal mula tasawuf adalah mengaplikasikan kehidupan berzuhud dan rasa mahabbah kepada Allah Ta'alla, dengan tujuan untuk menciptakan kesempurnaan ibadah dan tazkiyatun nafs, tasawuf baru muncul pasca era sahabat dan tabiin, sebab masa sahabat dan tabi'in semua orang adalah ahli takwa, ahli wara dan ahli ibadah berdasarkan fitrah mereka dan kedekatan mereka dengan Rasulullah, setelah seiring perkembangan jaman banyak oknum pelaku tasawuf yang menyelewengkan ajaran tersebut dengan mengkombinasikan dengan filsafat pribadi seperti yang dilakukan oleh ibnu arabi dgn konsep wahdatul wujud ataupun konsep hulul yang dipelopori Al hallaj, dari situlah awal kehancuran ajaran tasawuf, sehingga seakan tasawuf sudah keluar jauh dari manhaj dan akidah Islam, menurut hemat saya kalaulah tasawuf diterapkan sesuai konsep awal seperti yang dilakukan para penghulu sufi maka tidak ada masalah, karena aspek yang ingin diraih adalah kesempurnaan spiritual atau aspek ihsan atau aspek akhlak dalam Islam. hanya saja perlu kehati-hatian dan disertai pembimbing yang tepat, (maaf ini analisa saya akhi berdasarkan referensi dari praktisi tasawuf yg lurus)

ROe salampessy mengatakan...

assalamualaikum akhi insan rabbani:

menurut hemat saya kalaulah tasawuf diterapkan sesuai konsep awal seperti yang dilakukan para penghulu sufi maka tidak ada masalah, karena aspek yang ingin diraih adalah kesempurnaan spiritual atau aspek ihsan atau aspek akhlak dalam Islam. hanya saja perlu kehati-hatian dan disertai pembimbing yang tepat.

kalau menurut hemat saya juga nih, tasawwuf tak perlu lah diterapkan lagi sesuai konsep awalnya.! back to Al'Quran dan hadits saja. sejarah tasawwuf pun sebenarnya masih banyak perdebatan. dari mana namanya dinisbatkan pun sering diperdebatkan bahkan oleh mereka sendiri kaum sufi. logika saya, bagaimana kita akan menerapkan satu konsep yang didalamnya saja terdapat banyak perdebatan.! kata tasawuf bahkan tak ada namanya sama sekali dalam al'quran maupun hadits.! logika saya lagi.. kalaulah tasawuf itu penting dan memang dianjurkan untuk dipelajari, sudah barang tentu Nabi sebagai penyamapai risalah kebenaran akan menyampaikannya kepada para sahabat.! dan sudah tentu para sahabat akan berlomba2 mengamalkan tasawuf. tapi dari sejarah para sahabat dan tabiin yang saya baca, saya tak menemukan sama sekali sikap zuhud berlebihan dan mahabbah (rasa cinta) yang tidak dilandasi sikap rasa takut (al'khauf) dan rasa pengharapan (ar'raja) dari para sahabat dan tabi'in itu.

sekali lagi akhi, ini cuma pendapat saya yang barangkali juga belum tentu benar dan mungkin masih bisa didebatkan lagi.
mari kita sama2 kaji. :)

wassalam..!

nuranuraniku.blogspot.com mengatakan...

ass
keegoan dan keakuanku akan hilang pada bulan suci ini
semoga Tuhan selalu memberikan keberkahan.

Riki mengatakan...

syukron katsiron atas penjelasan singkatnya bg...
Menurut saya sich kita boleh aja bertasawwuf asalkan tolak ukurnya jelas yaitu Al-qur'an dan Hadist,kalau udah melenceng dari keduanya,langsung aja ditinggalin tasawwufnya...


iya bg...:)
Insyaallah saya pasti rajin kuliah
apalagi kalo ada tasawwufnya...
hahahaa..:P

ROe Salampessy mengatakan...

NURA:
wa'alaikumsalam nura.
insyaAllah hilang semua ke-akuan itu.
semoga Allah memberi berkah buatku dan buat mba nura. amin..
salam buat tugu jogja yah. hehe..

ROe Salampessy mengatakan...

RIKI:
sama2 adik. kuliah yang rajin yah. hohoho..

gak usah bertasawuf lah, berISLAM ajah lebih bagus dan baik, sudah pasti sesuai tuntunan Nabi.:)

hehehe.. yasudah, tuh SKS masih dikit. ambil yang banyak lagi. hehe..

Syam Matahari mengatakan...

Misi bang... mampir bentar disini euy
nunggu tulisan baru :)

ROe Salampessy mengatakan...

monggo cham.. tak dipungut biaya koq. hehe/..
untuk sementara ide masih dikepala nih, hehe...

Hana Nuraini mengatakan...

Saya mendapat pelajaran berharga dari beberapa postingan di sini, terutama yang berkaitan dengan "mengenal Allah"...sebuah bahan perenungan untuk mengenaliNya lebih jauh...

ROe mengatakan...

hana::
Alhamdulillah kalau tulisan saya ada pelajarannya. sayapun sedang belajar, jadi mari kita sama2 belajar.

thanks ukthy hana.
salam ukhuwah.

EFBE PESANTREN KILAT 1430H mengatakan...

Allah berada di manapun hamba-Nya berada..
Allah tak akan pernah menjauh dari hamba-Nya..
hanya hamba-Nya lah yang kadang lupa dan menjauh dari-Nya

ROe Salampessy mengatakan...

EFBE PESANTREN KILAT 1430H::
yups.. itulah hamba "tak ada hamba yang sempurna", jadinya kadang lupa. itulah pembeda antara Hamba dan Rabb. :)

Hana Nuraini mengatakan...

salam ukhuwah juga akh.. ^^

ROe Salampessy mengatakan...

hana nurani
yups, salam ukhuwah.

---------------

Vira::
salam kenal juga vira.
insyaAllah ada kunjungan balasan.
makasih vira.
salam ukhuwah.

cardiacku mengatakan...

Betapa kecilnya kita di hadapan Allah...Allahu Akbar

ROe mengatakan...

cardiacku
sangat kecil sekali, kecil banget2.

Zulfadhli's Family mengatakan...

Dear.

Topik ketuhanan mungkin adalah puncak kemampuan manusia memisahkan antara pemikiran rasional dan nalar dengan segala keterbatasannyaaa... Ayahku yang juga seorang guru agama sering sekali memberikan peringatan keras kepadaku bahwa janganlah engkau berdebat masalah ini.... karena ilmu yang engakau tahu belum pun ada sepermilionnya mengenai ketuhanan... dunia sufi dan tasawuf adalah menarik... tetapi kalooo salah2 bisa menjadi gilaaa....