-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

imajinasi yang tertunda

30 Mei, 2009

Tentang Marhyka dan gerimis di suatu senja


Senja dan gerimis itu seperti rindu dan cinta (Roe salampessy)

;Marhyka

Aku tak pernah mengenalmu sebelumnya, siapa kamu, dari mana asalmu, dan seperti apa wajahmu! Ya, aku tak pernah mengenalmu sebelumnya, tetapi disuatu kesempatan yang tak pernah direncanakan, disuatu senja ketika rintik gerimis hujan, kita dipertemukan lewat ujung jemari yang tengah asyik memencet tombol-tombol maya dipenghujung waktu.

Itulah awal dari sebuah kisah, kisah yang perlahan-lahan mengalami metamorfosis dari sepenggal cerita kecil menjadi setumpuk cerita-cerita luar biasa dalam rentang waktu yang begitu singkat. Semua cerita terangkai lewat kisah-kisah yang tercipta berhari-hari, sederhana dan biasa-biasa saja. Tak ada mawar merah apalagi kerlingan mata, semua terjadi begitu saja, serba spontan tanpa skenario yang kita buat, dia mengalir begitu saja. Sangat Sederhana, tentu saja..!

Aku masih ingat, Ketika suaramu terdengar samar di ujung telepon. Itulah permulaan, awal dari sebuah rasa yang terbentuk dihati kita, sebuah rasa yang kemudian mempertemukan kita disuatu sore di sebuah tempat yang tak pernah kita rencanakan, tempat dimana untuk pertama kali aku bisa menatap keindahan matamu, keindahan yang selama ini hanya bisa kunikmati secara imajiner.

Sore ini, setelah delapan bulan berlalu, ketika rintik gerimis membasahi bumi, aku teringat sepenggal kisah yang tercipta dipenghujung senja. Ya, kisah aku dan kamu saat sang surya perlahan-lahan tenggelam dibalik awan hitam, aku menunggumu diujung halte. Aku menantimu sambil menikmati sebuah lagu klasik dari penyanyi lawas Iwan Fals. Jutaan butir air hujan yang jatuh dari langit meritme pelan mengikuti alunan lagu dari Sang Balada membuatku ingin berlari, menembus gerimis sore yang sedari tadi menggodaku dengan irama-irama alam yang begitu syahdu. Kau begitu indah! Ya, kau seindah gerimis senja yang menemaniku sepanjang sore itu.

Sore inipun aku menantimu, seperti biasa, sambil menikmati sepotong lagu kesukaan kita dari Jason Mraz "Lucky", aku menunggumu ditempat yang sama, dan gerimis disore inipun tak mau berhenti, dia masih seperti yang dulu, selalu menggodaku untuk berlari menembus jutaan rintik-rintiknya.

Marhyka, cintaku kepadamu berjalan seriring waktu, seiring rintik gerimis disore hari, seiring tenggelamnya sang surya diufuk barat, seiring merekahnya cahaya venus dihorison langit, seiring kesepian yang singgah dipojok hatiku, dan seiring rasa yang perlahan menemukan ruang untuk berteduh. Ya, cintaku padamu berjalan seiring terkuaknya selubung rasa yang selama ini begitu misterius.


Jakarta, Century Tower - Mei 2009