-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Opini

18 Desember, 2007

DEKADENSI MORAL
Oleh : Roe Salampessy

Beragam Problematika kini tengah dihadapi bangsa kita, mulai dari persolan KKN, Kemiskinan, mutu pendidikan, mafia peradilan, diskriminasi, pengangguran, bencana alam, sampai persolaan moralitas anak bangsa, hingga sederet masalah-masalah kecil lainnya yang tak terlacak indra kita. Semuanya menjadi pemandangan yang ironis ditengah rutinitas masyarakat kita yang terus berdinamika dalam perputaran roda waktu. Ada yang bersikap apatis dan ada sebagian yang peduli, maka jangan heran bila muncul opini-opini permisif ditengah masyarakat kita termasuk persoalan dekadensi moral yang menjadi biang keladi runtuhnya ahklak bangsa.

Dekadensi Moral atau Demoralisasi adalah masalah besar yang menggerogoti tubuh bangsa ini, Ibarat Virus ganas yang dapat menghilangkan kekebalan tubuh. Dia tidak lahir dengan sendirinya, dia ada karena sebuah sebab, lunturnya nilai-nilai Agama dan kurangnya perhatian keluarga menjadi salah satu sebab dari beragam sebab yang ikut menyeret bangsa ini dalam kubangan lumpur kemaksiatan. Gaya hidup hedonisme ala barat teraktualisasi lewat pergaulan sehari-hari tanpa malu dan canggung, sehingga melahirkan generasi-generasi abnormal yang miskin ahklak. Moamar Emka dalam bukunya "Jakarta undercover" mengulas habis sisi lain Kota Jakarta, dan mengajak kita menyusuri lorong-lorong kota, menyaksikan sebuah fanorama Hedonisme yang disajikan kaum kapitalis. Dunia remang-remang, dunia Gemerlap (DUGEM) atau apalah namanya dipenuhi fantasi-fantasi liar ala kaum jahiliah. Sex party, Narkoba, minuman keras dan tarian telanjang menjadi trend dan gaya hidupnya.

Jakarta mungkin hanyalah fotret mini demoralisasi yang terjadi, namun dia merupakan sebuah sketsa yang mewakili sebagian besar kota-kota lain dinegeri ini. Di Kota Jogjakarta Misalnya, Iip Wijayanto dalam penelitiannya mengungkap fakta yang cukup ironis tentang VIRGINITAS kaum hawa (khususnya Mahasiswi), bukunya yang pernah mengundang perdebatan "SEX in The Kost" memuat fresentase Virginitas Mahasisiwi dan menyimpulkan sekitar 97,9 % mahasiswi jogja tidak perawan alias Virginitasnya perlu dipertanyakan?. Terlepas dari objektifitas penelitiannya, bukankah ini sebuah jawaban yang sungguh memprihatinkan!. Fenomena ini bukan cuma ada di kota-kota besar, namun telah merambah ke desa-desa yang notabenenya adalah masyarakat yang masih bersih dari pengaruh modernisasi. free sex atau penggunaan narkoba bukan lagi trend segelintir orang, namun telah menjadi trend masyarakat umum. Narkoba telah masuk jantung-jantung pedesaan, di konsumsi para generasi muda desa, bahkan free sex ala masyarakat desa pun tak kalah sadisnya dengan masyarakat perkotaan.

Generasi muda bangsa ini (tidak semuanya) telah terperangkap dalam lingkaran setan yang bernama kemaksiatan, atas nama pergaulan dan kebebasan mereka rela kehilangan jati diri, dan menghambakan diri kepada kesenangan sesaat, tak peduli efeknya di kemudian hari, sehingga meyeret mereka dalam jurang kehancuran. Inilah DEKADENSI MORAL yang telah mencabik-cabik anak bangsa dengan taring kapitalisme, dan imbas dari semua ini terlihat tragis (angka aborsi meningkat, tingginya angka perceraian, perselingkuhan merajalela, kawin muda, banyak nyawa mati sia-sia karena Narkoba, serta semakin meningkatnya penderita HIV AIDS).

Demoralisasi atau Dekadensi Moral bukanlah hal sepele atau wacana kosong yang tengah diteriakan oleh orang-orang yang peduli akan Moral bangsa ini, sudah banyak fakta didepan mata kita, dia benar-benar ada dan menjadi momok menakutkan bagi eksistensi bangsa kita. Tanpa penaganan serius dari pemerintah, maka jangan pernah salahkan masyarakat atau ormas-ormas yang bertindak arogansi memberantas penyakit ini.

Akhirnya..Lewat tulisan singkat ini, marilah kita bangun bangsa Indonesia dengan Moral dan Ahklak yang bersih dari free sex dan narkoba, yang berorientasi pada kemajuan bangsa. Sehingga eksistensi bangsa kita tetap ada dalam percaturan global, sembari mengintrofeksi diri kita masing-masing. semoga kita adalah pewaris-pewaris bangsa yang dapat menjalankan amanat ibu pertiwi. NO DRUGS AND NO FREE SEX. semoga.(ROE)

0 KOMENTAR: