-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

OPINI

02 November, 2007

PILKADA MALUKU
Penipuan Menuju Kekuasaan
Oleh : Roe Salampessy


Sebentar lagi Provinsi Maluku akan Memasuki gerbang Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah Provinsi (PILGUB), sebuah babak baru menuju Maluku yang bebas dari konflik horisontal yang terjadi beberapa waktu lalu. Mengingat Pesta Demokrasi ini adalah yang pertama di maluku semenjak sistem pemilihan beralih ke suara rakyat secara langsung dan bukan melalui wakil rakyat, maka penyambutan Pesta ini (PILKADA) sudah disiapkan jauh-jauh hari. Suhu Politikpun memanas dalam sekejap yang berakibat rawannya konflik kepentingan. Maluku jadi perhatian publik seketika, harap-harap cemas menanti Pesta Terakbar di kawasan tersebut. opini dan analisa menjadi santapan hari-hari rakyat Maluku, dari pakar politik, pemerhati sosial, kaum muda intelektual, hingga kalangan akar rumput (Rakyat kecil). Harapan tinggipun diusung beberapa kandidat untuk membawa maluku kearah yang lebih baik, harmonis, sejahtera, aman dan damai. Lobi-lobi politik pun dilakukan demi mulusnya jalan kearah kekuasaan, hingga pemilihan tim sukses yang akan menjalankan agenda besar yang bernama kampanye. Isu-isu seputar visi misi, pasangan calon kepala daerah, serta kendaraan politik yang akan digunakan telah menggema sebelum masa kampanye. Akhirnya dapat dilihat, kampanye kotor dan licik (Black Campaign) telah terjadi dalam rentang waktu yang panjang. Inilah duri dalam Demokrasi yang merusak proses Pilkada yang JUJUR dan ADIL. Dalam Hal ini sebenarnya Tim sukseslah yang menjadi Biang Keladi pertarungan yang tak sehat ini.

Kata pepatah "Siapa yang Cepat dia yang dapat" mungkin sering dipraktekan oleh pelaku-pelaku politik dinegeri ini tanpa rasa malu.

Masih segar dalam ingatan kita, Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten atau kota di Maluku beberapa waktu lalu, meninggalkan jejak rekam yang sungguh ironis, Pesta demokrasi ini menjadi arena gontok-gontokan antar pendukung, Chaos terbuka tak terelakan. Korban jiwa dan materi serta kerusakan fasilitas menjadi pemandangan yang memprihatinkan di tengah harapan lahirnya pemimpin daerah yang demokratis. Namun sekali lagi, alih-alih mencari kepala daerah yang kredibel dan terpercaya, justru Pilkada menjadi ajang Tipu menipu. Tak jarang sengketa Pilkada Kab/kota ini sampai ke meja hijau.

Belajar dari setiap kasus PILKADA didaerah lain, tampaknya sulit sekali menemukan seorang calon Kepala Daerah yang benar-benar bersih menjalankan Pesta Demokrasi ini. Penipuan, Janji Palsu, penampilan yang pura-pura Kharismatik, hingga perbuatan yang sok berjiwa sosial adalah bagian kecil dari trik dan intrik yang dipakai untuk merebut simpati Rakyat. Dan terbukti cara-cara seperti ini sering manjur dan mumpuni ketimbang melalui pendekatan yang bersih, jujur dan adil.

Bertolak dari realita tersebut diatas, saya mengusulkan kepada pasangan Calon Kepala Daerah Maluku yang akan bertarung dalam pemilihan nanti (PILGUB MALUKU), ada baiknya gunakan saja cara-cara kotor untuk mengelabui rakyat, bohongi mereka dengan janji-janji palsu, pura-puralah berjiwa sosial dengan menyantuni wilayah-wilayah yang dianggap basis suara, saya yakin kemenangan tinggal didepan mata. Terbukti dana yang besar tak mampu memenangkan sebagian Calon Kepala Daerah yang tetap menggunakan cara-cara bersih dan jujur. Rakyat kita adalah rakyat yang gampang dibodohi, pembelajaran Politik kepada mereka (rakyat) hanyalah bersifat teoritis dan wacana kosong. Halalkanlah segala cara guna meraih Kursi kekuasaan.

Kepada Rakyat Maluku yang menjadi objek dan sasaran Pesta Demokrasi ini, Tidak perlulah berharap terlalu tinggi memiliki seorang Pemimpin yang amanah terhadap suara rakyat, karena sama saja mencari jarum disetumpukan jerami. Semua Calon yang akan mengikuti PILGUB ini hanyalah penipu-penipu yang punya kepentingan.

Saran saya untuk rakyat Maluku gunakanlah hak suara anda dengan bijak, apabila ada calon yang mau menggunakan "money Politik" dalam kampanye dengan menyogok atau membayar suara, maka terimalah dana tersebut dengan pura-pura bersikap manis, karena dana seperti itu hanya diterima lima tahun sekali. Setelah terpilih nanti jangan pernah berharap si Calon akan bersikap sosial seperti itu lagi, yang ada hanyalah kepentingan Indivudu, kelompok dan Kroni-kroninya. Maka dari itulah, kepada Rakyat Maluku saya menghimbau agar perilaku anarkis dengan pelampiasan emosional yang berlebihan akibat calon yang didukungnya kalah dalam pemilihan nanti tidak perlu terjadi, karena sebenarnya anda hanyalah objek kepentingan dari iklim Demokrasi yang terkenal ganas ini dalam label PILKADA.

Ajakan ini sengaja saya sampaikan, karena telah muak dengan perilaku Politikus di Indonesia pada umumnya dan Maluku pada Khususnya yang tidak sadar-sadarnya membohongi rakyat dengan janji Palsu, menipu mereka dengan bualan-bualan kosong lewat orasi-orasi kampanye, dan membantu mereka dengan ketidak-ikhlasan melalui penyaluran-penyaluran SEMBAKO dan lain-lain.

Akhir kata, Kita tentunya berharap PILKADA Maluku jauh dari kecurangan, sehingga Calon yang terpilih nanti mampu Menakhodai kapal besar yang bernama MALUKU ini hingga sampai pada tujuannya lima tahun kedepan. semoga..... (ROE)

2 KOMENTAR:

JualannyaSaya mengatakan...

dimana2 yg namanya politik itu kotor dan busuk
karena politik selalu mengahalalkan segala cara tuk mencapai tujuannya
didalam politik tidak ada teman yang ada hanya kepentingan

ipam nugroho mengatakan...

Jangan nodai demokrasi dengan hal-hal yang licik, kita patut mengawal demokrasi ini dengan bijak dan berupaya memberikan pembelajaran kepada masyarakat arti dari demokrasi yang sebenarnya