ceracau cinta
Kita biasa menutur Cinta dengan bibir yang komat-kamit menembus jantung peradaban sebagai hamba Tuhan yang memang menyubjek dalam makro kosmos yang maha luas ini sebagai kebutuhan fundamental yang mentradisi dari kakek Adam dan nenek Hawa semenjak menghuni firdaus hingga turun ke bumi. Cinta bisa melahirkan egoisme ala Qabil ataupun keikhlasan ala Habil, Hitam dan putih. Dimanakah posisi kita? apakah mempersepsikan cinta seperti mata pisau yang tajam atau seperti sisi tumpul dari pisau itu?. Semuanya tergantung kesadaran diri dalam menafsirkan nilai-nilainya.
Bagiku, "Cinta" meluber jauh dari keringat Nietzsche ataupun Marx yang telah meninggalkan nilai-nilai langit dengan mentradisikan materialisme sebagai berhala. Cinta tampak mengerikan dalam persepsi dua anak manusia ini! Hedonisme dan Liberalisme
Bagiku, "Cinta" meluber jauh dari keringat Nietzsche ataupun Marx yang telah meninggalkan nilai-nilai langit dengan mentradisikan materialisme sebagai berhala. Cinta tampak mengerikan dalam persepsi dua anak manusia ini! Hedonisme dan Liberalisme
Ah, Sejatinya... Puncak dari segala Cinta adalah mencintai Allah Azza Wa Jalla!!!. *demikian
6 KOMENTAR:
puncak dari Cinta adalah mencintai tuhan
puncak dari kebahagiaan adalah saat-saat pertemuan dengan-Nya :)
bukan begitu Bang?
Setuju dnegan abg Roe! mencintai Allah adalah puncak daris egala cinta (y)
Asik baru bertamu langsung disajikan sama postingan tentang cinta. :) Abg Roe oke banget! :)
benar2 indah jika cinta dibarengi berkah dari-Nya.. ;)
ditunggu komennya http://catatanwildanmusthofa.blogspot.com
Wildan Musthofa:
thanks.. siap berkunjung. :)
ini ada bukunya bang ??
meracau,,
dikira abang nerbitin buku juga
heheh
postingannya bagus2 bang :D
semoga bisa bermanfaat buat semua para pembaca blog ini
Posting Komentar