-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Semua Tulisan yang kurang bagus ini hanyalah sebuah proses belajar untuk memahami realita diriku dan dunia luar. Selamat menyelam dalamnya lautan ideku dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang bisa saja objektif dan bisa pula subjektif. Kebenaran hanyalah Milik Allah Subhana Wa Ta'ala semata. Semoga tulisan-tulisan dalam blog ini Bermanfaat bagi kita semua. aamiin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

my story #3

10 Desember, 2012

Humaira (3)

Tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, 
maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)


Setelah Humaira pergi ke Bali, sejak itu pula aku kehilangan kabarnya. Hampir sebulan lamanya aku mencoba menghubungi Humaira lewat sms ataupun telepon, tapi semua usahaku sia-sia. Humaira benar-benar menghilang tanpa jejak seperti ditelan bumi. Aku tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya disana. Diapun tidak pernah mengabariku sama sekali. Aku benar-benar kehilangan kabarnya.

Beberapa kali diwaktu senggang, aku pernah mencoba mengecek keberadaan Humaira di kostnya, siapa tahu saja Humaira sudah kembali tanpa memberitahuku, tapi semua usahaku tak ada hasilnya sama sekali. Kata beberapa teman kostnya "sudah sebulan ini Humaira tak memberi kabar". Terakhir kali mereka melihatnya sewaktu dia pamit mau ke Bali sebulan yang lalu.

Ah, Jujur saja, mahkluk Tuhan satu ini benar-benar membuatku mati akal, aku gelisah sepanjang malam, dan sering bertanya-tanya sendiri dalam hati "Apa maksud kehadirannya dalam hidupku, setelah takdir aneh yang mempertemukan kami diatas kereta beberapa waktu lalu". hmmm, pertanyaan-pertanyaan yang sepertinya sulit untuk kujawab saat ini. Sudahlah, barangkali saja itu bagian dari kemisteriusan takdir dan skenario langit yang begitu rumit untuk dimaknai.

***

Tiga bulan pun berlalu, dan Humaira masih saja tanpa kabar. Entahlah, dalam ketiadaan kabarnya -- aku merasa kehilangan dia. Seperti ada perasaan rindu yang berkecamuk dalam dada. Aku rindu! ya, aku merindukan Humaira. Rindu senyumnya, rindu cerita2nya, rindu tatapan sedunya, rindu suaranya. Aku rindu semua hal yang berhubungan dengannya.

Perlahan-lahan aku mulai mencintainya. Aku mulai mencintai humaira tanpa tahu alasan yang pasti dibalik rasa ini. Perasaan yang aneh tentunya. Entah kenapa rasa ini hadir justru setelah aku kehilangan kabar beritanya. Ahhh, benarlah adagium para bijak "Tuhan selalu menghadirkan cinta melalui cara-Nya yang rahasia". Dan pada titik ini, aku harus mengakui dengan jujur, Humaira telah membuatku tertunduk kalah dihadapan takdir.

Dibulan ketiga itu pula aku berkunjung lagi ke kost Humaira, dan ternyata dia belum juga kembali. Saat itu, Aku hanya menyelipkan sepucuk surat dibawah pintu kamar kostnya, berharap setelah dia kembali nanti, dia membaca suratku & kemudian menghubungiku. Hmmm, ini kali pertama semenjak mengenal Humaira, aku menulis surat untuknya. Disurat itu, Aku menulis semua hal tentang apa saja yang aku rasakan selama ketiadaan kabarnya, termasuk ungkapan perasaan yg kupendam untuknya. Aku tak peduli apa tanggapan Humaira nanti. Pikirku, Humairapun sudah mengungkapkan isi hatinya sebelum dia berangkat ke Bali. Walaupun ungkapan rasa yang dia bilang beberapa waktu lalu itu masih terkesan bias dimataku. Aku hanya percaya satu hal "Bila segala sesuatu dimulai dengan niat karena Allah, insyaAllah Allah mudahkan segalanya".

Semenjak kuselipkan surat itu dibawah pintu kamarnya, semenjak itu pula aku ikhlaskan semuanya kepada Yang Maha Kuasa apapun yang terjadi nanti. Aku memang sudah mengambil keputusan untuk tak lagi mencari tahu keberadaannya. Seandainya aku dan Humaira berjodoh, aku yakin, kami akan dipertemukan suatu hari kelak dengan cara yang rahasia dan tak terduga dari Pemilik kehidupan ini.

***

Aku menjalani hari-hari seperti biasa. Bekerja, bermain, dan beraktifitas lainnya. Saat itu, aku hanya mencoba menghapus semua memori tentang Humaira, walaupun sisa-sisa kenangan kami masih saja bermain-main di batok kepalaku. Bagiku, sosok Humaira seperti debu-debu tanah yang berterbangan setelah gerimis yang hanya merintik sesaat. Dia seperti debu-debu itu yang sepenuhnya tak hilang, dia masih ada dan berterbangan sesuka hatinya menari-nari di udara lalu menghilang entah kemana.

Empat bulan telah berlalu, lima bulan juga berlalu dan enam bulanpun telah berlalu. Tetap saja Humaira tak ada kabar berita. Akupun mulai berpikir, semua hal dengan Humairah telah berakhir. Dia Mungkin hanyalah sesosok takdir singkat yang barangkali saja dihadirkan Tuhan untuk mengajariku makna lain dari Cinta. 

Dibulan keenam itu pula aku mencoba memaknai ulang pertemuanku dengan Humaira. Bahwa "Ada sebagian Hati yang sengaja dihadirkan Tuhan sebagai pelajaran buat Hati yang lain". Bahwa cinta itu bukan sekedar pertemuan, perjuangan atau pengorbanan untuk mendapatkan hati seseorang. Cinta lebih dari itu, cinta itu niat. Niat yang tertanam dihati yang kemudian bermetamorfosis menjadi doa-doa disetiap sujud dipenghujung sholat untuk orang yang kita cintai. 

Aku teringat kata-kata yang pernah Humaira ucapkan untukku dulu. Ungkapan perasaan yang mengandung makna lain dari sekedar ungkapan cinta biasa. Aku percaya, kata-kata cintanya dulu bukan sekedar penawaran murahan untuk menjadi kekasihnya. Mungkin Humaira hanya menguji niatku untuk menjadi pendampingnya kelak! Yah, akupun jadi tahu "Cinta adalah niat yang ikhlas". Tanpa niat yang ikhlas, Cinta yang dibangun akan menjadi sia-sia.

Bagiku, memaknai ulang pertemuan dengan Humaira itu seperti menyusun ulang puzzle yang berantakan. Ada beberapa puzzle yang salah tempat yang harus ditempatkan diposisi yang tepat agar bentuk puzzle itu bisa sempurna. Seperti puzzle-puzzle yang berantakan itu, rupanya banyak hal dalam hidup yang ternyata tanpa sadar bisa terbeli dengan uang. Cinta tanpa niat bisa dibeli dengan harga berapapun yang kita mau. Kitapun tidak bisa membeli kenangan. Kita harus membuatnya sendiri, kita harus menyusun kenangan-kenangan itu sendiri seperti kita menyusun puzzle. Kenangan berhubungan dengan masa lalu, kenangan itu waktu. Dan waktu tak akan pernah bisa terbeli dengan materi apapun.

Waktu terus bergulir, Tidak terasa sudah hampir setahun aku tak mendengar lagi kabar tentangnya. Ketiadaan Humaira itu seperti membuka tirai-tirai makna yang selama ini terselubung, aku belajar banyak hal, termasuk merekonstruksi ulang niatku untuk mencintai seseorang. Terima kasih Humaira untuk pelajaran berharga ini.

***

Takdir itu memang misterius, masa depan tidak bisa kita tebak, jalan hiduppun tidak bisa kita skenariokan. Semuanya ada ditangan Yang Maha Kuasa. Kita hanya bisa berusaha hari ini, berusaha dengan doa. Karena doa dapat mengubah takdir, "Begitulah pesan Baginda Nabi" yang selalu terngiang-ngiang dibatok kepalaku.

Dan.... itulah yang terjadi kepadaku, kekuatan Doa membuka jalan, membuka rahasia takdir.

Seminggu yang lalu, setelah hampir setahun lamanya, setelah Humaira benar-benar hilang dari ingatanku. Setelah Aku tak lagi mengingatnya. Allah seperti membuka tirai-tirai takdir yang selama ini terhijab. Akhirnya aku dipertemukan dengan Humaira dengan cara yang tidak terduga, dalam satu skenario yang tidak kami rencanakan. Satu kejadian yang benar-benar mirip satu setengah tahun yang lalu, seperti dejavu barangkali. Kami dipertemukan di kereta yang sama dengan perjalanan yang sama, di gerbong yang sama, ditempat duduk yang sama ketika aku kembali ke jakarta dari liburan di Bandung. Humaira duduk tepat didepanku, dengan penampilan yang mirip setengah tahun yang lalu. Pipinya pun masih seperti yang dulu -- kemerah-merahan. Aku seperti tak percaya dengan Takdir kedua ini. Jantungku berdegup kencang melihat sosok Humaira ada dihadapanku -- sosok misterius yang hampir setahun membuatku mati akal.

"Hey, Bang!"

Dua kata pertama yang terucap dari bibir Humaira setelah kami saling berpandangan cukup lama didalam kereta Parahyangan tujuan Jakarta itu.

BERSAMBUNG..........

Baca juga:

21 KOMENTAR:

ROe Salampessy mengatakan...

lama tak ngeblog.
im back dengan cerita yg sempat tertunda.
selamat menikmati.
:D

Riki Ananda Nasution mengatakan...

Terharu atas kedatangan Abanganda Roe Salampessy..
Welcome home Bang =)

Budhi Insan mengatakan...

Pasang karpet merah... dan..
gedebruuk.. jatuh pingsan

oh humairah...
kemana aja setaun ini, membuat bang Roe mati akal..

SYM mengatakan...

Bang Roeeeeeeeeeeeee!

Rohis Facebook mengatakan...

Buuuuuuu! akhirx bs menyapa lagi ni..

bukan hny hamaira sj yg bagi ilang ditelan bumi tp ROe Salampessy jg ikut2tan ilang selma setahun... *smile

ROe Salampessy mengatakan...

:: RIKI, KANG INSAN, CHAAM, PACE ROHIS ::

Heeloooooowwwwww semuanya... hehehehe... ketjup satu2. :*

Andro Bhaskara mengatakan...

Huahahahaha.. humairah.. tak terasa sudah lama juga saya tidak berkunjung ke sini.. semenjak humairah pergi.. hampir setahun yang lalu... :D

ROe Salampessy mengatakan...

hehehehe... lama juga saya tak posting, lama juga saya tak BW.
:)

cheracau mengatakan...

finally,,msh adakah humaira 4, 5 dan seterusnya abg? atau humaira yg nyataa? *uupppsss :P
hehehe.....

ditunggu ajakan ngapucinno n white cofee :))

ROe Salampessy mengatakan...

masih ada gak yah. :P hehehe

tunggu abang abis syuting yah. xixixixi

Jejak Sang Musafir mengatakan...

hoooooooo, humaira, menunggu setaun lebih ternyata masih sebulan yg lalu (apa kebalik yak?)

R0e salampessy mengatakan...

herry : haiyaaaaa.. serasa baru kemarin2. setahun cepat banget ternyata. :)

Mahujali Arnesto Tuasikal mengatakan...

bang assalamualaikum apa kabar ni??

The Last Malay Girl mengatakan...

aaaa,,,, cepetan bang sambungannya...
penasaran....

Nurmayanti Zain mengatakan...

Humaira kemana sih?

ROe Salampessy mengatakan...

tito :
wa'alaikumsalam ade nyong. kabar baik saja. Alhamdulillah. su mulai aktif ngeblog e. hehehe...

leni fitria : hehehe.. insyaAllah di segerakan sambungannya. :D

Maya:
gak kemana2 may... ilang doang dia. hehe

Risablogedia mengatakan...

iniiii ... beneran? *speechless (lagi)

Ujang Arnas mengatakan...

masyallah. bang, saya kira sudah ending. ternyata masih ada part 4!!!!

lanjut lanjut! cepat ya bang, tolonglah jangan lama-lama lagi.hha

dan selamat datang kembali di dunia perbloggeran bang Roe.

R0e salampessy mengatakan...

Risa :
hohoho.. :D

uchank :
hehehe.. lanjut truss blom ending2. hahaha..
siyap mas bro.. mari ngeblog lagi. :D

MUHAIMIN A UNTUNG mengatakan...

subhanallah..
Alhamdulillah bang roe di pertemukan kembali dengan Humairah..

R0e salampessy mengatakan...

muhaimin. ::
hehehe.. :)